Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Babak Baru Perseteruan Antara Cikeas dan Istana

14 Februari 2017   22:41 Diperbarui: 14 Februari 2017   22:49 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang  hari pencoblosan, mencuat kepermukaan perseteruan antara Cikeas dan Istana menyusul konfrensi pers yang dilakukan oleh Antasari Azhar. Bagai melempar bola panas, bola itu juga menyerempet nama Hari Tanoe Sudibyo, ketum Perindo. Antasari Azhar, mantan ketua KPK ini merasa dirinya dikriminalisasi dan meminta agar SBY jujur. 

Usai membuat laporan di kantor sementara Bareskrim di Gedung Kementerian, Kelautan dan Perikanan (KKP), mantan ketua KPK ini menggelar jumpa pers dan berbicara mengenai kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnain yang menjeratnya. Dia menyebut kasus itu merupakan kriminalisasi dan meminta Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk jujur terhadap kriminalisasi itu.

Kemudian, Antasari menyinggung mengenai hal lain yakni kasus Aulia Pohan. Antasari mengisahkan di suatu malam saat tengah menangani kasus dana YPPI ini, ada yang mendatanginya dan meminta agar Aulia tidak ditahan.

Antasari menyebut nama Hari Tanoe diutus oleh Cikeas datang ke rumahnya meminta agar jangan menahan Aulia Pohan, besan SBY. Antasari dalam pertemuan itu menjawab tidak bisa. Sudah ada prosedur di KPK bahwa setiap tersangka harus ditahan.

Atas pernyataan tersebut, baik SBY maupun pengacara Hari Tanoe membantahnya.  SBYpun  angkat bicara dan menyinggung grasi untuk Antasari., "Yang saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kepada Antasari punya motif politik dan ada misi untuk serang dan diskreditkan saya (SBY)"  yang disampaikan melalui akun twiternya.

Terkait dengan kicauan SBY tersebut, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi/Juru Bicara Presiden, Johan Budi SP mengatakan, apa yang dilakukan oleh Antasari Azhar yang meminta agar SBY berterus terang soal kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnain, adalah urusan pribadi Antasari, tidak ada kaitannya dengan pemerintah. Pemberian grasi tersebut ditegaskan Johan sudah sesuai dengan prosedur.

Rani Yuliani yang disebut isteri muda Nazarudin yang menjadi saksi mahkota yang menjerat Antasari sebagai otak pembunuhan Nazarudin  tak tau lagi rimbanya, raib  bak ditelan bumi meninggalkan sebuah misteri bagi Antasari Azhar.

Pengetahuan Antasari tentang hukum  tidaklah dapat diragukan lagi,  yang menjadi pertanyaan mengapa seorang pakar hukum harus meminta agar SBY jujur ? Apakah Antasari tidak mempercayai laporanya akan dapat menguak apa yang dia sebut sebuah kriminalisasi ?

Adalah fakta, Aulia Pohan adalah besan SBY tentu sangat mudah dikaitkan dengan SBY karena hubungan itu.  Namun jika kita menyitir ucapan Jokowi terkait dengan sidang penistaan agama yang oleh Pengacara Ahok dikaitkan dengan SBY, Jokowi menyatakan bahwa isu  dipengadilan menjadi urusan pengadilan. Artinya, secara haerarki bahwa presiden tak  dapat mengintervensi urusan pengadilan.  Oleh Otto Hasibuan bahkan disebut para hakimj adalah wakil Tuhan didunia.

Itulah tembok tebal yang harus dihadapi oleh Antasari Azhar, pernyataanya tersebut berada diluar konteks hukum srhingga tak mengherankan SBY menilai bermotifkan politik untuk membangun opini terkait dengan persaingan pilkada DKI.

Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono  itu bahkan menyebut ada restu penguasa di balik tuduhan Antasari Azhar mengenai kriminalisasi. Dia mengingatkan penguasa untuk berhati-hati.SBY meyakini tuduhan Antasari Azhar padanya mendapatkan restu dari kekuasaan. Namun SBY tidak merinci siapa yang dimaksud kekuasaan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun