Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Iluminatus Trilogy" ala Dunia Medsos

17 Desember 2016   03:15 Diperbarui: 17 Desember 2016   05:03 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak diterbitkannya novel fiksi yang berjudul Iluminatus Trilogy karya Robert Shea dan Robert Anton Wilson, Iluminati sering diasosiasikan dengan sebuah konspirasi yang didalangi  oleh pemerintah atau korporasi dalam berbagai peristiwa yang bertujuan untuk mendirikan tatanan dunia baru.

Jika kita tengok sejaranya, gearakan iluminati merujuk pada organisasi rahasia Iluminati Bavaria yang didirikan oleh Adam Weshaupt pada tahun 1776 Adam adalah  seorang profesor di Universitas Ingoistadt yang dikelola oleh tarekat Jesuit, organisasi yang didirakannya  kemudian berkembang diikuti oleh pemikir bebas yang menciptakan ideologi yang disebut Iluminisme. Para pemikir bebas ini merupakan perwujudan pencerahan yang agaknya meniru organisasi  persaudaraan Freemansorry yang berkembang diseluruh koloni Britania yang diasiosasikan sebagai kelompok Yahudi.

Sebagaimana juga dengan Novel karya Nicolo Marchiaveli yang berjudul "Sang Pangeran", awalnya ditulis untuk memperbaiki system pemerintahan di Italia utara, namun akhirnya menjadi buku umum yang menginspirasi para pemegang kekuasaan diseantero dunia.   Demikian pula, novel fiksi karya Robert Shea dan Roberd Anton Wilson diasosiasikan menjadi inspirasi  pemegang kekuasan negara superpower dalam berbagai peristiwa konspirasi yang melibatkan pemerintahan dan korporasi yang tujuannya untuk memciptakan tatanan dunia baru.

Beberapa tahun silam, dunia maya dihebohkan adanya  proyek Blue Beam yang diungkap oleh  Serge Monast dan teman wartawannya, keduanya meneliti Project Blue Beam, meninggal karena “serangan jantung” dalam selang beberapa minggu satu sama lainnya, meskipun keduanya tidak memiliki catatan memiliki penyakit jantung.

Project Blue Beam adalah proyek rahasia yang melibatkan NASA dan Perserikatan Bangsa-Bangsa,  sebuah rencana yang melibatkan empat langkah untuk menciptakan sandiwara-buatan mengenai “Kedatangan Kedua Yesus  bumi”  untuk menciptakan sebuah  "AGAMA BARU"  yang dikendalikan oleh tatanan dunia baru.

Dengan penguasaan tehnologi efek suara serta tehnologi yang membuat perubahan iklim, badai, gempa bumi atau kekeringan sebagai tanda tanda hari kiamat  untuk menimbulkan ketakutan umat dunia.  Ditengah timbulnya ketakutan tersebut dengan  penggunaan tehnologi hologram untuk pertunjukan sandiwra  visuak turunya Jesus yang kedua kalinya dan memerintahkan umat dunia untuk menyembahnya.

Cerita tentang proyek blue beam bisa saja cerita fiktsi seperti halnya Novel Iluminatus Trilogy, namun dunia medsos belakngan muncul polemik dalil agama antara oposan dan pendukung elit politik di Indonesia setelah sebelumnya terjadi polemik revolusi mental yang bisa jadi pengaruh dari cerita fiksi tersebut. Munculnya pemikir bebas  antara pro dan kontra dengan berbagai argumentasinya masing2 menciptakan friksi didalam dunia medos makin mencuat, bahkan pihak kepolisian melakukan penangkapan kepada mereka yang  dinilai melecehkan atau menghina pimpinan nasional walaupun akhirnya dibebaskan seperti kasus pembantu tukang sate atau Ongen. 

Polemik mengenai Islam Nusantara, Syiah ataupun Sunny menjadi keseharian dunia medsos diiringi saling hujat, saling membodohkan.  Dunia medsos, katakanlah sebagai representasi pola pikir  masyarakat yang terbelah antara pro dan kontra oleh adanya persaingan elit politik.  Ditengah masyarakat yang demikian, masyarakat mencari sosok pemimpin dan mempertahankan pemimpin.  Ahok menjadi simbol pemimpin yang dipertahankan sekaligus tidak disukai. 

Mudahnya mengakses informasi yang mencekoki masyarakat dengan pemikiran-pemikiran bebas ditengah kebebasan berpendapat adalah andil terbesar kekisruhan pola pikir yang terjadi. Ahok dan Buni Yani dapat disebut menjadi korban kondisi tersebut yang harus menerima resiko hukum karena pemikirannya.  Sebuah resiko dari liberalisasi dan biaya politik yang sangat mahal, kemenagan menjadi  garansi investasi politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun