Desa Kemuningsari Lor adalah sebuah desa di bagian barat kota Jember tepatnya lereng Gunung Argopuro yang terkenal dengan potensi alam dan wisatanya. Desi Kemuningsari Lor memiliki luas daerah sebesar 113148,427 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 3.546 Laki laki dan 3.572 perempuan. Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh kelompok mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Jember di Desa Kemuningsari Lor, diketahui bahwa di Desa Kemuningsari Lor terdapat 3 Dusun yaitu Dusun Kemuningsari Lor, Dusun Krajan, dan Dusun Sumbersari. Dimana dari 2 dusun tersebut terdapat 2 Dusun yang paling berisiko mengalami bencana banjir yaitu Dusun Kemuningsari Lor dan Dusun Sumbersari, hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya seperti letak geografis, kontur tanah dan kebiasaan masyarakat yang dapat memicu terjadinya banjir seperti penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan dll.
Bagian utara Desa Kemuningsari Lor berbatasan dengan Desa Pakis Kecamatan Panti, Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gugut Kecamatan Rambipuji. Sedangkan bagian timur berbatasan dengan Desa Glagahwero dan Panti kecamatan Panti dan bagian barat dengan Desa bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari. Jarak Desa Kemuningsari Lor dengan pusat Pemerintahan Kecamatan adalah 3 km. Sedangkan jarak dari pusat Ibukota Kabupaten 17 km. Desa Kemuningsari Lor sendiri memiliki bebagai organisasi yang bergerak khusus di bidang kebencanaan, seperti Tagana, Destana dll, kemudian di Desa Kemuningsari Lor terdapat fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan posyandu. yang tentunya dapat menjadi kekuatan masyarakat dalam mengahadapi risiko bencana banjir.
Hasil survei yang dilakukan mahasiswa fakultas ilmu kesehatan muhammadiyah jember di desa Kemuningsari Lor, kecamatan Kemuningsari Lor didapatkan hasil bahwa beberapa tanda atau rambu rambu arah evakuasi, tanda daerah rawan bencana banjir, dan rambu rambu titik kumpul. Tanda dan rambu -- rambu tersebut tersebar di beberapa titik. Namun, menurut hasil wawancara dengan warga masyarakat dan beberapa kepala dusun diketahui bahwasanya pemasangan jarak rambu rambu kebencanaan masih belum merata di semua wilayah, sehingga banyak masyarakat yang kurang mengetahui adanya rambu rambu potensi bahaya di sekitarnya.
Rumah warga yang mayoritas dilewati oleh aliran sungai menyebabkan rumah warga memiliki potensi tinggi untuk mengalami bencana banjir. Selain itu, banyaknya bebatuan besar di sungai menyebabkan trauma tersendiri bagi warga akibat suara benturan bebatuan yang terjadi saat debit air mulai tinggi. Letak Desa Kemungsari Lor yang berada di lereng gunung menjadikan Desa Kemuningsari Lor memiliki risiko tinggi mengalami bencana tanah longsor, ditambah dengan eksploitasi hutan untuk dijadikan wilayah perkebunan semakin menambah tingginya potensi tanah longsor yang terjadi.
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh mahasiswa didapatkan peta wilayah desa Kemuningsari Lor yang terdapat 3 daerah berwarna merah wilayah sumbersari, kuning willayah Kemuning Lor, dan Hijau wilayah krajan. warna pada peta ini memiliki arti yaitu merah sebagai rawan bencana tinggi, kuning sedang, dan hijau rendah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H