"Every child is an artist, the problem is staying an artist when you grow up"
Setiap anak adalah seorang seniman, masalahnya adalah bagaimana tetap menjadi seniman setelah kau tumbuh dewasa --Pablo Picasso
 Ungkapan Pablo Picasso --seorang seniman beraliran kubisme secara tidak langsung menyatakan bahwa pada hakikatnya, setiap anak terlahir dengan membawa potensi. Potensi anak apabila dikembangkan dan terfasilitasi dengan baik, maka akan menghasilkan kreativitas dan bakat yang melekat padanya. Itulah mengapa, Pablo menyebut bahwa setiap anak adalah seniman, yang berarti bahwa anak mempunyai sisi kreatif dan inovatif yang bisa dikembangkan.
Kreativitas pada anak, berbeda dengan kreativitas yang pada orang dewasa. Jika pada orang dewasa kreativitas berarti keahlian dan ketrampilan yang bisa dilakukan dengan baik, maka kreativitas anak mencangkup definisi yang ruang lingkupnya lebih luas dari itu. Kreativitas pada anak mempunyai ciri tersendiri. Gagasan, imajinasi, problem solving, adalah sebagian kecil contoh dari kreativitas pada anak.
Setiap anak memiliki daya stimulasi yang relatif baik. Kreativitas mereka pada dasarnya mempunyai kebebasan untuk berpikir dan beraktivitas. Potensi kreativitas anak sangat penting dikembangkan, mengingat setiap individu memiliki peluang yang sangat besar dalam mengembangkan potensi tersebut. Dengan memiliki kreativitas, anak dapa menemukan wawasan baru. Selain itu, kreativitas pada anak juga membuat sang anak tidak monoton dalam setiap aktivitas bermainnya.
Berkenaan dengan pengembangan kreativitas anak di sekolah, kurikulum sekolah yang kini berbasis tema dapat menjadi fasilitator bagi anak untuk mengembangkan kreativitas serta bakatnya. Setiap anak didik memiliki potensi yang berbeda, baik itu pola pikir; imajinasi; fantasi; maupun hasil karyanya. Untuk itu, maka berikut ini adalah 3 strategi atau cara untuk mengembangkan kreativitas pada anak usia dini
Pengembangan kreativitas anak melalui Karya
Dengan penciptaan suatu karya, tidak hanya kreativitas yang akan terfasilitasi melainkan juga aspek kognitif anak. Dalam kegiatan hasta karya, setiap anak akan menggunakan imajinasinya masing-masing untuk membentuk suatu benda atau bangunan yang ia inginkan. Dalam pembuatannya juga dipastikan akan menggunakan bahan yang berbeda, dan hasilnya pun juga akan berbeda-beda tergantung kreativitas masing-masing anak.
Pada dasarnya, hasil karya anak yang dibuat melalui aktivitas menyusun, membuat atau mengkontruksi ini akan memberikan kesempatan bagi anak untuk menciptakan suatu benda buatan sendiri yang belum ada sebelumnya, atau memodifikasi dari bentuk yang sudah ada. Apapun yang dibuat anak akan membantunya menjadi lebih kreatif dan semangat untuk menemukan hal baru.
Pengembangan kreativitas anak melalui tadabbur alam
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak adalah dengan memperkenalkannya dengan alam. Mengapa alam menjadi sarana pengembangan kreativitas untuk anak? Itu dikarenakan karena keragaman alam akan membuat anak memahami banyak hal. Anak akan mengetahui hal-hal yang unik disekitarnya.Â