Kegandrungan anak terhadap gawai, kini dirasa menjadi ancaman besar bagi anak. Bagaimana tidak, terlalu sering bermain gawai terbukti dapat merusak fisik maupun psikis anak sebagai penggunanya. Apalagi ditambah dengan adanya internet yang memudahkan akses anak ke dunia luar. Selain ancaman pornografi dan unsur-unsur ketidaksenonohan dalam suatu konten internet, radiasi dari internet ditambah radiasi dari gawai itu sendiri sedikit-banyak dapat menjadi racun bagi anak.
Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh gawai, dapat memicu terbentuknya sel kanker aktif yang otomatis dapat menimbulkan kerusakan pada otak. Selain itu, radiasi yang ditimbulkan oleh gawai juga dapat menimbulkan kerusakan pada organ reproduksi secara perlahan. Lalu, masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan seperti gangguan telinga, sakit kepala, gangguan tidur, dan lain lain. Mengerikan bukan?
Dan satu yang kini paling dirasa dampaknya bagi setiap anak yang sudah terjangkit candu gawai, yakni rasa malas anak terhadap aktivitas belajar. Tentunya anak akan lebih suka bergelut dengan gawai dan permainan yang ada didalamnya, daripada buku pelajarannya. Kecanggihan yang ada dalam gawai pada hakikatnya mematri rasa malas pada anak, mereka juga jadi enggan untuk berpikir serta terutup dengan lingkungannya. Akibatnya, mayoritas anak sekarang menjadi introvert, egois, serta acuh dengan sekitarnya.
Melihat banyaknya dampak negatif dari gawai, maka orang tua zaman now perlu sekali berupaya untuk meminimalisir candu anak pada gawai. Berikut beberapa hal yang bisa diterapkan :
Memberi jam khusus anak untuk bermain gawai
Pemberian jam khusus atau jadwal pada anak untuk bermain gawai, dapat menjadikan anak tidak lupa waktu. Kebanyakan anak yang sudah terlanjur berkutat dengan gawai, maka mereka akan lupa waktu dan malah lalai dengan kewajiban pribadinya. Jadwal khusus gawai ini, harus diterapkan setiap harinya. Sehingga anak tidak akan terus-terusan bermain gawai tanpa tahu waktu karena sudah ada jadwal dari orang tua yang mengikatnya.
Sesering mungkin berinteraksi fisik dengan anak
Orang tua yang cuek, maka akan menghasilkan anak yang cuek pula. Cuek yang saya maksud disini adalah kurangnya sosialisasi, bahkan terhadap keluarganya sendiri. Maka dari itu banyak kita jumpai anak yang tidak terlalu dekat dengan orang tuanya, tidak nyaman, dan tidak bisa terbuka dengan orang tuanya sendiri.
Nah, anak yang seperti itu, seringkali asyik dengan dunianya sendiri. Tidak jarang pula anak yang demikian tergolong dalam kategori anak candu gawai, karena ia malah lebih nyaman berinteraksi dengan benda mati.
Untuk itu, orang tua harus seringkali berinteraksi, mengajak ngobrol anak, atau apapun itu, sekalipun itu menyangkut topik yang tidak penting. Orang tua juga dapat mengajak anak untuk bermain permainan fisik, baik itu dalam ruangan maupun luar rumah.
Tidak sering bermain gawai di depan anak