Semua orang, khususnya ibu-ibu rumah tangga, pasti sudah tidak asing lagi dengan pasar. Seperti yang kita ketahui, pasar sudah menjadi pemenuh kebutuhan masyarakat sejak eksistensinya. Mulai dari makanan hingga sandang, segala yang kita perlukan selalu tersedia disana.
Di daerah perkotaan, pasar tradisional nampaknya sudah terkikis oleh zaman. Posisi pasar tradisional sudah tergantikan oleh supermarket dan pusat-pusat perbelanjaan megah yang lain. Namun kalaupun ada, pasar tradisional yang terletak di daerah perkotaan sudah tidak sama lagi kisahnya. Kebanyakan sudah dipoles sedemikian rupa sehingga kita lebih sering menyebutnya pasar modern.
Sedangkan untuk daerah yang agak jauh dengan pusat kota, banyak kita jumpai pasar yang masih memiliki unsur tradisional kental. Keberadaan pasar tradisional, sangat perlu dilestarikan seiring berkembangnya zaman. Pasar tradisional dirasa banyak memiliki nilai plus dibandingkan dengan pusat perbelanjaan yang berbau modern. Karena pada hakikatnya, yang bagus dan mahal belum tentu baik.
Salah satu cara melestarikan pasar tradisional, adalah dengan berperan menjadi konsumen. Namun nyatanya, sampai sekarang pasar tradisional pun masih menjadi favorit dihati masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga.
Nah, ketika bunda berbelanja di pasar tradisional inilah, saya menyarankan untuk mengajak sang buah hati, terutama anak usia dini untuk ikut serta. Bukan tanpa alasan, namun ketika kegiatan jual-beli dipasar tradisional ini berlangsung, ternyata ada manfaat yang bisa anak dapatkan.
Memberi Pengetahuan Positif
Seperti yang saya sebutkan diatas, bahwa yang bagus dan mahal belum tentu baik. Sayur dan buah yang ada di pasar mungkin tidak secantik yang ada di mall. Bahkan mungkin ada beberapa sayur seperti sawi, yang daunnya berlubang karena ulat, namun masih dijual.
Bagi mereka yang tidak tahu, terlebih anak kecil, pasti mereka tidak akan tertarik. Namun sebenarnya, sayur yang demikian justru menandakan bahwa sayur tersebut terbebas dari pestisida dan racun kimia.
Pemisalan yang lain, adalah ketika menjumpai pengemis atau sejenisnya. Ini bisa kita jadikan pembelajaran untuk anak dengan membandingan antara orang yang mau bekerja keras berjualan, dan orang yang hanya berpangku tangan pada iba orang lain.
Dan selebihnya, tentu masih banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dan i'tikad baik kepada anak.
Memberi Stimulus