Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru PAUD Itu Cemen

2 Oktober 2017   00:18 Diperbarui: 7 Oktober 2017   03:06 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidik anak usia dini mungkin dipandang sebelah mata oleh masyarakat kebanyakan. Namun tanpa kita sadari, justru dari profesi sepele itulah kita semua dicetak, ditempa dan dipahat. Masa anak usia dini merupakan periode kritis yang setiap perkembangannya akan berpengaruh terhadap periode-periode selanjutnya hingga ia dewasa, oleh karena itu selain memahamkan anak tentang wawasan yang sesuai pakem, pendidik anak usia dini juga dituntut untuk menanamkan nilai-nilai agama serta perilaku tepuji dalam keseharian anak didiknya.

"Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir diatas batu, belajar di waktu besar bagaikan melukis di atas air."

Peribahasa diatas berarti, ilmu yang didapat pada anak yang masih kecil akan cepat membekas, dan cepat dipahami. Sebagai mana jika kita mengukir diatas batu, maka ukiran itu kan nampak jelas di batu tersebut. Sedangkan yang sudah besar (dalam artian tua), maka dalam menuntut ilmu membutuhkan proses yang lama, harus senantiasa di re-view secara berkesinambungan, Sehingga pada hakikatnya, pendidik anak usia dini memiliki andil yang cukup besar dalam mengawali fase utama perkembangan seorang manusia, karena jenjang pendidikan untuk anak usia dini itu mencangkup anak dengan usia lahir sampai usia 6 tahun, dimana perkembangan kognitif otak manusia pada kisaran usia tersebut mencapai kapabilitas kecerdasan yang tertinggi.

Dear para pendidik anak usia dini, berbahagialah kalian. Bayangkan saja setiap peluh yang menetes akan jadi ladang pahala bagi kalian yang ikhlas menjalaninya. Bayangkan juga ilmu yang kalian ajarkan pada anak-anak itu nantinya akan bermanfat hingga akhir hayat mereka. Seorang jurnalis ternama tidak akan bisa menulis tanpa guru, pun seorang pelukis handal juga tidak akan bisa tahu cara menggambar garis tegak lurus tanpa ada guru. Oleh karena itu, jangan pernah menganggap remeh seorang pendidik anak usia dini. Tanpa mereka, mungkin kita tidak bisa jadi seperti kita yang sekarang

Semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun