[caption id="attachment_357938" align="aligncenter" width="560" caption="Menang LHS memberikan hadiah kepada Juara Muzabaqah Asean - Pasifik 30 Juz, Abdurrahim Syamsuri"][/caption]
Jakarta (Pinmas) —- Gelaran Musabaqah Hafalan Al-Qur’an dan Hadits (MHQH), Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud, TingkatASEAN, Pasifik, dan Asia Tengah ke-VI resmi ditutup oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Kamis (26/03) malam.
Berikut para juaraMHQHASEAN, Pasifik, dan Asia Tengah VI:
Pertama, kategori hafalan 30 juz, dimenangkan oleh Abdurrahim Syamsuri (Indonesia), disusul Thalhah A Alimudin (Filipina), dan Jajang Hasanuddin (Indonesia). Kedua, kategori hafalan 20 juz, dimenangkan oleh M Rifki (Indonesia), disusul M Nazir Abd Fatah dan Shalaluddin (keduanya dari Filipina).
Ketiga, kategori hafalan 15 juz, dimenangkan Jundi Abdurrahim (Indonesia), disusul Tari Surya Putra (Indonesia), dan Mihammidin Abdul Basith (Thailand). Keempat, kategori hafalan 10 juz, dimenangkan Sholah Balangan A Ghani (Filipina), disusul Asgari Manalukar (Filipina), dan Husen Samuh (Thailand).
Untuk lomba hafalan Hadits, pemenang seluruhnya berasal dari Indonesia. Mereka adalah Abdullah Muhammad, Syarifuddin, dan Noval Hisyam.
Kepada para pemenang, panitiaMHQHtelah menyiapkan hadiah berupa uang tunai, misalnya sebesar 16 ribu real untuk juara 1. Selain itu, apresiasi berupa kesempatan beribadah haji untuk seluruh pemenang.
Sebelumnya, dalam kesempatan bersilaturahim dengan Wapres Jusuf Kalla bersama seluruh pesertaMHQH, Menag berharap kegiatan ini dapat memacu semangat dan motivasi umat Islam Indonesia, terutama generasi muda dalam menghafal Al Quran dan Hadits. Sebab, Al Quran sebagai kalam Allah dan hadits Nabi MuhammadSAWmempunyai kedudukan dan fungsi sentral dalam kehidupan seluruh umat Islam.
Selain mempererat hubungan dan kecintaan generasi muda negara Asean-Pasifik dan beberapa Negara Asia Tengah dengan Al Quran dan Hadits, lanjut Menag, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemahaman dan pengalaman ajaran nilai-nilai Al Quran dan Hadits. Lebih dari itu juga memperteguh akidah Islam yang benar melalui pemahaman Islam yang moderat dan rahmatan lil’alamin.
“Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadits merupakan sarana memperkokoh tali silahturahmi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta untuk menguatkan jalinan persahabatan antar negara,” katanya. (G-penk/mkd/mkd)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H