Gedung perpustakaan kaku dan kuno? Ketinggalan jaman tuh! Di era yang serba canggih ini, banyak perpustakaan yang direnovasi dengan desain yang unik dan modern. Desain yang unik ini tidak hanya supaya terlihat keren lho, tetapi juga harus mendukung tercapainya fungsi dari perpustakaan umum sebagai pusat informasi dan pengetahuan bagi setiap orang. Berikut kami tampilkan beberapa perpustakaan umum keren di dunia.
1. The Seattle Public Library
The Seattle Public Library didesain oleh Rem Koolhaas, menggabungkan konsep futuristik dengan fungsi dari perpustakaan itu sendiri. Tampilan luar yang didominasi kaca membuat bangunan 11 lantai ini tak nampak seperti sebuah perpustakaan. Konsepnya adalah penciptaan kembali perpustakaan sebagai jalur akses ke informasi melalui berbagai media sesuai dengan perkembangan zaman.
The Seattle Public Library memiliki lebih dari 2 juta koleksi yang berbentuk buku, audiobooks, large prints books, koleksi audio visual (CD&DVD), majalah, serta surat kabar. Selain itu disediakan juga koleksi online yang dapat diunduh oleh pengunjung secara gratis.
Dibuka pada Mei 2004, perpustakaan ini berhasil memberikan kontribusi dalam perekonomian, terutama dari sektor pariwisata. Pada tahun pertama, perpustakaan menerima 2,3 juta pengunjung. Bangunan ini telah menerima berbagai penghargaan, diantaranya Platinum Award dari ACEC dan AIA National Architecture Award 2005.
http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Seattle_Public_Library
http://www.spl.org/library-collection
2. Bibliotecha Alexandrina
Pada zaman dahulu kala, Alexandria memiliki perpustakaan terbesar yang menyimpan 700.000 gulungan papirus. Perpustakaan yang didirikan pada abad ketiga sebelum masehi oleh Ptolomeus I Soter ini menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya cendekiawan yang berasal dari sana. Namun, perpustakaan tersebut lenyap beserta sebagian besar koleksinya. Banyak yang percaya bahwa penyebabnya adalah pembakaran sebagian kota oleh Julius Caesar pada tahun 47 sebelum masehi. Namun, ada juga yang membantah pendapat tersebut.
Kemudian pada tahun 1987 muncul suatu gagasan untuk membangun kembali sebuah perpustakaan di lokasi bekas perpustakaan terbesar Alexandria. Untuk itu, pada tahun 1988 UNESCO mensponsori kompetisi yang dimenangkan oleh perusahaan Norwegia Snøhetta. Pembangunannya memakan biaya 230 juta USD, dibiayai oleh berbagai negara di dunia.
Bibliotecha Alexandrina secara resmi dibuka pada 17 Oktober 2002. Perpustakaan ini bisa menampung 20 juta buku. Saat ini jumlah koleksi yang dimiliki sekitar 200.000 buku, 50.000 peta, 10.000 manuskrip, 50.000 buku langka, serta 10.000 koleksi multimedia dan 50.000 audio visual. Kini, pengunjung tiap tahun dapat mencapai 1,5 juta kunjungan.
![1408595251797792600](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1408595251797792600.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
http://en.wikiarquitectura.com/index.php/Library_of_Alexandria
http://www.bibalex.org/aboutus/overview_en.aspx