Setelah menghadirkan beberapa perpustakaan umum dengan arsitektur keren di dunia, kini Perpustakaan Kementerian Keuangan ingin memberikan informasi mengenai beberapa perpustakaan "Ter" di dunia. Selamat membaca.
1. Perpustakaan Tertua
Perpustakaan Alexandria yang didirikan pada abad ketiga sebelum masehi oleh Ptolomeus I Soter ini menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan pada zamannya. Namun, perpustakaan tersebut kini telah lenyap beserta sebagian besar koleksinya. Banyak yang percaya bahwa penyebabnya adalah pembakaran sebagian kota oleh Julius Caesar pada tahun 47 sebelum masehi.
http://odearylibrary.com/library-news/the-worlds-oldest-library/
Kemudian, ada perpustakaan Biara St Catherine di Sinai, Mesir yang dibangun sekitar 550 AD. Memiliki salah satu koleksi terbesar dari literatur keagamaan di dunia dan koleksi naskah Bizantium. Sayangnya, perpustakaan tidak dapat diakses untuk umum.Hanya biarawan dan cendekiawan yang diundang diperbolehkan untuk masuk ke dalam.
Perpustakaan umum tertua yang masih beroperasi hingga saat ini adalah La Bibliotheque National de France (Perpustakaan Nasional Prancis). Perpustakaan ini berdiri pada 1368, sehingga hampir berusia 650 tahun. Jika Anda mengunjungi negara Perancis, jangan lupa untuk mengunjungi perpustakaan yang sangat cantik ini.
2. Perpustakaan Terbesar
The Library of Congress adalah perpustakaan terbesar di dunia, dengan lebih dari 158 juta item pada sekitar 838 km rak buku. Koleksi ini mencakup lebih dari 36 juta buku dan bahan cetak lainnya, 3,5 juta rekaman, 13,7 juta foto, 5,5 juta peta, 6,7 juta keping lembaran musik dan 69 juta naskah. The Library of Congress)secara de facto adalah perpustakaan nasional Amerika Serikat dan pusat riset Kongres Amerika Serikat. Perpustakaan ini menempati 3 buah gedung di Washington, D.C.
3. Perpustakaan Terkecil
Perpustakaan terkecil di dunia telah muncul di jalan-jalan New York City. Perpustakaan ini hanya memiliki ruang untuk satu pembaca pada satu waktu dan berisi hanya sekitar 40 buku. The Little Free Library dirancang oleh sepasang arsitek yang inovatif menggunakan bahan daur ulang berwarna kuning cerah yang menarik perhatian publik.