Perpustakaan Kementerian Keuangan berkesempatan menghadiri Pertemuan Pustakawan Antikorupsi pertama yang mengangkat tema Integrity, Leadership: 21st Century Competency for Information Officer/Librarian. Acara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (27/10) ini diikuti oleh sejumlah pustakawan dari berbagai instansi pemerintah, perguruan tinggi, serta NGO. Hadir sebagai pembicara Harkrisyati Kamil (Assistant Director of Information British Council Jakarta 1983-2006 serta pendiri ISIPII) dan Utami B. Haryadi (Koordinator Program Studi Ilmu Perpustakaan, Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi FIB UI). Selain itu, hadir pula Presiden Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) Farli Elnumeri dan pustakawan senior Blasius Sudarsono.
Acara dibuka oleh Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi S.P. Dalam sambutannya Busyro mengatakan bahwa perpustakaan sangatlah penting karena merupakan jantung suatu negara. Problem negara kita semakin kompleks sehingga banyak variabel-variabel yang harus dicari korelasinya. Oleh karena itu, dukungan perpustakaan sebagai sumber data sangatlah penting dalam pengambilan kebijakan oleh penyelenggara negara agar tidak didasarkan pada asumsi semata.
Bagi KPK, dukungan data sangatlah penting dalam pengambilan kebijakan. Sebagai contoh, saat ini KPK menuntut agar para koruptor dicabut hak politiknya. Mengapa? Karena dari berbagai data yang dihimpun KPK, selepas masa hukumannya, para koruptor akan kembali mencalonkan diri dan terpilih untuk menduduki suatu jabatan.
Sementara itu, Johan Budi mengatakan bahwa perpustakaan wajib digawangi oleh pustakawan yang berintegritas, karena perpustakaan merupakan sumber informasi, sehingga informasi yang diakses oleh publik harus berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. “Dimanapun Anda bertugas, Anda memegang peran membangun komunitas Antikorupsi,” ujarnya.
Dalam rangka keterbukaan informasi publik terkait pengetahuan antikorupsi, KPK memiliki portal Anti-Corruption Clearing House (acch.kpk.go.id) dan juga perpustakaan KPK yang berada di bawah ACCH. Beberapa fitur yang dapat diakses melalui ACCH antara lain jejak kasus korupsi, data dan laporan penindakan, edukasi antikorupsi, publikasi penelitian, statistik, dan yang paling banyak diakses adalah data Laporan Harta kekayaan Penyelenggara Negara. Saat ini KPK sedang mengembangkan kerjasama dengan beberapa universitas dalam mengembangkan kualitasdan kuantitas informasi yang disediakan melalui ACCH.
Selain Portal ACCH, Perpustakaan KPK juga terbuka untuk umum. Untuk memperoleh berbagai pengetahuan antikorupsi, Anda dapat mengunjungi perpustakaan yang berlokasi di Jalan H.R. Rasuna Said Kav. C-1 Kuningan, Jakarta Selatan pada pukul 09.00-16.00. Adapun katalog online dapat diakses melalui perpustakaan.kpk.go.id.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H