Alkisah, Kepala Negara marah besar kepada para penulis lelucon/ humor. Â Melalui akun twitter nya (@bukanpresiden) ia berkicau "Lelucon tidak dapat dibenarkan, ini adalah aib besar! katanya. "Lelucon, dan lelucon setiap hari! Siapa yang mengarang fitnah ini? Tangkap penulis lelucon dan bawa ke hadapan saya!" ia memberi perintah di istananya.
Tak berapa lama kemudian Kepala pasukan membawa seorang pengarang lelucon ke hadapan Penguasa. Melihat seisi ruangan yang mewah si pengarang lelucon itu tertegun. "Apa yang kamu lihat?" kata sang Penguasa. "Hanya melihat-lihat pak, sepertinya Bapak hidup mewah dan sangat makmur." jawab si penulis.
"Kamu jangan heran, dalam sepuluh tahun ke depan negara kita akan mencapai -Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia-. Dan semua orang akan hidup seperti ini." kata Penguasa sangat optimis.
"Ahhh.... sepertinya Bapak tidak kalah pintar dibandingkan dengan saya dalam membuat lelucon pak hehehehe....." sahut si penulis. "hahahahaha........." merasa dipuji, sang Penguasa tertawa bangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H