Di pinggiran Jakarta, seorang pemulung yang compang-camping sedang terlelap tidur dengan topi menutupi wajahnya. Di sisinya tergeletak koran "kuning" dan dua karung penuh botol bekas air minum dalam kemasan.
Datanglah seorang Singapura.
“Mengapa anda tidur?” orang Singapura itu bertanya. “Bukankah lebih baik mencari lebih banyak botol plastik bekas?”
“Untuk apa?” tanya pemulung Indonesia itu.
Orang Singapura itu menjawab “Untuk apa? Botol-botol bekas itu kan bisa dijual, engkau mendapat sejumlah uang. Bila uang itu ditabung. Lama-lama engkau bisa membeli mobil pick-up, memasok botol plastik bekas lebih banyak, kemudian membeli truk yang lebih besar. Dengan truk itu, lebih banyak botol minuman bekas bisa dipasok, dan akhirnya engkau bisa mendirikan pabrik pengolahan bijih plastik. Engkau menjadi orang kaya. Setelah itu, engkau bisa bersantal-santai, membaca novel di tepi pantai, dan tidur lelap.”
“Bukankah sekarang saya sudah bersantai-santai, membaca koran tiap pagi dan tidur lelap?” jawab orang Indonesia itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H