Mohon tunggu...
Perpustakaan Kementerian Keuangan
Perpustakaan Kementerian Keuangan Mohon Tunggu... -

"An investment in knowledge pays the best interest." -Benjamin Franklin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menata Buku A la Perpustakaan

1 Januari 2015   01:19 Diperbarui: 4 April 2017   17:30 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tatanan buku yang sistematis sama pentingnya dengan menentukan rak buku seperti apa yang sesuai untuk ruang perpustakaan Anda. Selama ini, sering kali kita melihat buku-buku ditaruh secara acak atau seenaknya saja. Padahal, cara ini akan menyulitkan Anda dalam mencari buku yang diinginkan. Berikut kami bagikan beberapa cara untuk membuat koleksi buku dalam rak Anda agar mudah dicari.

Berdasarkan Sistem Klasifikasi Dewey atau DDC

DDC adalah sistem yang dipakai untuk mengklasifikasikan buku dengan cara mengelompokkannya ke dalam kategori bahasan tertentu. Secara umum, DDC dikelompokkan berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan. Pada level teratas, DDC dibagi menjadi sepuluh kelas utama yang secara umum mencakup keseluruhan bahasan ilmu pengetahuan. Tiap kelas klasifikasi masih dibagi lagi menjadi sepuluh bagian—tidak semua angka dipakai untuk menjelaskan bagian dan subbagian.

Ringkasan pertama berisi sepuluh kategori kelas utama. Digit pertama dari tiga angka nomor indeks menggambarkan angka kategori kela utama. Contohnya, nomor indeks 600 adalah kategori mengenai teknologi.

Ringkasan kedua berisi klasifikasi divisi. Digit kedua dari 3 angka indeks merupakan indikator mengenai klasifikasi divisi. Sebagai contoh, 600 dipakai dalam kategori utama mengenai teknologi. Sementara itu, nomor indeks 610 mengindikasikan kategori divisi obat dan kesehatan, 620 untuk yang berhubungan dengan engineering, dan 630 untuk pertanian.

Ringkasan ketiga berisi klasifikasi bagian atau golongan. Di sini yang menjadi perhatian adalah digit ketiga dari 3 angka indeks. Jika 610 dipakai untuk menunjukkan obat dan kesehatan, 611 dipakai untuk menunjukkan bagian mengenai anatomi tubuh manusia, 612 untuk menerangkan fisiologi manusia, dan 613 untuk kesehatan personal dan keselamatan.

Sebuah subjek bahasan mungkin saja muncul dalam lebih dari satu disiplin klasifikasi. ”Pakaian”, misalnya, dapat dibahas melalui beberapa sudut pandang sekaligus. Efek psikologis dari pakaian masuk dalam kategori 155.95—sebagai bagian dari ”Ilmu Psikologi”. Sementara itu, kebiasaan dan adat istiadat yang berhubungan dengan pakaian masuk dalam kategori ”Kebiasaan, Adat-Istiadat”, dengan nomor indeks 391. Lain halnya jika yang Anda cari adalah ”pakaian” dalam wacana fesyen atau desain sebagai bagian dari kategori ”Seni”.

Adalah Melvil Dewey yang menemukan sistem pengklasifikasian ini. Lahir di New York pada 1851 dan meninggal pada 1931, Melvil yang berprofesi sebagai pustakawan akhirnya menemukan sistem pengurutan buku untuk buku-buku dalam perpustakaannya. Sistem yang mempermudah pencarian buku tersebut kemudian kita kenal sebagai DDC.

Cara Kerja DDC

DDC membagi kelompok buku berdasarkan 2 isu besar, yakni buku fiksi dan nonfiksi. Masing-masing kelompok dibedakan cara penyimpanannya. Buku-buku fiksi disimpan di dalam rak dengan cara mengurutkannya berdasarkan nama belakang pengarang. Sementara itu, buku nonfiksi disimpan dalam rak berdasarkan subjek atau kategori bahasan. Sebagai contoh, ketika Anda tengah mencari informasi mengenai ”mobil”, Anda tak akan ambil pusing siapa pengarang buku tersebut. Yang penting Anda mendapatkan buku yang membantu Anda menambah informasi mengenai ”mobil”, bukan?

Tentang Nomor Indeks

Nomor indeks adalah sekumpulan angka dan atau huruf yang ditaruh di punggung buku untuk mempermudah pencarian buku dalam rak di perpustakaan.

Untuk buku-buku fiksi, terdapat banyak cara untuk membuat nomor indeks. Sedangkan, untuk nomor indeks buku-buku nonfiksi dibuat menurut aturan Angka Desimal Dewey. Nomor indeks Dewey selalu memiliki 3 nomor desimal ke kiri. Contohnya, jika nomor indeks dimulai dengan angka 000, nomor indeks ditulis seperti berikut: 001.9

Tak ada aturan baku mengenai batasan angka dalam nomor indeks. Makin banyak angka desimal yang Anda tambahkan di bagian kanan, makin lengkap spesifikasi bukunya.

Link terkait: www.perpustakaan.kemenkeu.go.id

Sumber terkait: Home Library edisi 1/III, library.thinkquest.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun