Alasan Rasional
Pasca pelantikan sebagai Menteri Agama, beliau segera menggandeng jajarannya di level eselon I melakukan koordinasi dan meminta back up dan pendampingan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menteri Agama yang baru juga melakukan hal yang sama ke kejaksaan dan kepolisian. Bahkan pada suatu kesempatan beliau menyampaikan kepada bawahannya untuk “tidak membawakan sesuatu yang bukan haknya”. Semua langkah itu adalah wujud keseriusan beliau dalam melakukan “bersih-bersih” di Kementerian Agama.
Langkah selanjutnya adalah mengundang para pejabat eselon I dan II dalam jajarannya untuk melakukan rapat koordinasi. Banyak hal yang beliau sampaikan dalam sambutannya. Vedio sambutannya bahkan viral di media sosial karena banyaknya yang mengunduh dan menayangkannya ulang. Salah satu materi yang membuat publik terkagum adalah himbauannya agar ASN Kementerian Agama pandai bersyukur. “Lebih baik sedikit tapi berkah daripada banyak tapi di kejar-kejar”, tutur beliau. Saya menangkap dua pesan dari himbauan tersebut. Pertama, sumber utama terjadinya korupsi adalah tidak adanya kepuasan alias serakah, mengambil banyak diluar haknya. Pada akhirnya berurusan atau di kejar-kejar oleh penegak hukum karena mengambil sesuatu yang bukan haknya. Kedua, solusi untuk mencegah terjadinya korupsi adalah pandai bersyukur. Mensyukuri yang sedikit tapi berkah adalah lebih baik.
Sebagai wujud keseriusannya dalam pemberantasan korupsi, beliau kemudian merumuskan enam gagasan dalam pemberantasan korupsi, yaitu: 1.pemberantasan korupsi; agama dari mitos ke etos; 2. jadikan korupsi sebagai musuh bersama; 3. mulai dari Kementerian Agama; 4. jangan ambil yang bukan hak; 5. lahirkan generasi berprinsip dan jujur; serta 6. pentingnya keteladanan.
Tiga alasan itulah mengapa masyarakat berharap pada Anre Gurutta Nasaruddin Umar membawa banyak perubahan di tubuh Kementerian Agama. Ada yang pesimis bahwa jabatan menteri adalah jabatan politik sehingga tidak bebas kepentingan. Namun penjelasannya pada suatu forum dengan menegaskan bahwa beliau “bukan dari partai politik, serta tidak diendorse oleh organisasi manapun” patut kita percaya dan menaruh harapan. Semoga dibawah kepemimpinan Anre Gurutta Nasaruddin Umar, Kementerian Agama semakin bersih dan berwibawa. Akhirnya, selamat Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-79, warga rukun, menuju Indonesia Emas”. Wallahu a’lam bish-shawab
Numana, 03 Januari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI