Mohon tunggu...
LA RUDI WAKATOBI
LA RUDI WAKATOBI Mohon Tunggu... Guru - JFT Perencana

La Rudi Wakatobi, lahir di Wakatobi pada tanggal 15 April 1978. Bekerja sebagai ASN pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wakatobi. Selain tugas pokok sebagai ASN, juga sering mengisi waktu untuk menulis berbagai tema terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah pendidikan, sosial-budaya, dan keagamaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berharap pada Anre Gurutta Nasaruddin Umar

3 Januari 2025   16:13 Diperbarui: 3 Januari 2025   16:39 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anre Gurutta Nasaruddin Umar (Sumber: indojurnal.id)

Alasan Rasional

         Pasca pelantikan sebagai Menteri Agama, beliau segera menggandeng jajarannya di level eselon I melakukan koordinasi dan meminta back up dan pendampingan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menteri Agama yang baru juga melakukan hal yang sama ke kejaksaan dan kepolisian. Bahkan pada suatu kesempatan beliau menyampaikan kepada bawahannya untuk “tidak membawakan sesuatu yang bukan haknya”. Semua langkah itu adalah wujud keseriusan beliau dalam melakukan “bersih-bersih” di Kementerian Agama.

         Langkah selanjutnya adalah mengundang para pejabat eselon I dan II dalam jajarannya untuk melakukan rapat koordinasi. Banyak hal yang beliau sampaikan dalam sambutannya. Vedio sambutannya bahkan viral di media sosial karena banyaknya yang mengunduh dan menayangkannya ulang. Salah satu materi yang membuat publik terkagum adalah himbauannya agar ASN Kementerian Agama pandai bersyukur. “Lebih baik sedikit tapi berkah daripada banyak tapi di kejar-kejar”, tutur beliau. Saya menangkap dua pesan dari himbauan tersebut. Pertama, sumber utama terjadinya korupsi adalah tidak adanya kepuasan alias serakah, mengambil banyak diluar haknya. Pada akhirnya berurusan atau di kejar-kejar oleh penegak hukum karena mengambil sesuatu yang bukan haknya. Kedua, solusi untuk mencegah terjadinya korupsi adalah pandai bersyukur. Mensyukuri yang sedikit tapi berkah adalah lebih baik.

          Sebagai wujud keseriusannya dalam pemberantasan korupsi, beliau kemudian merumuskan enam gagasan dalam pemberantasan korupsi, yaitu: 1.pemberantasan korupsi; agama dari mitos ke etos; 2. jadikan korupsi sebagai musuh bersama; 3. mulai dari Kementerian Agama; 4. jangan ambil yang bukan hak; 5. lahirkan generasi berprinsip dan jujur; serta 6. pentingnya keteladanan.

          Tiga alasan itulah mengapa masyarakat berharap pada Anre Gurutta Nasaruddin Umar membawa banyak perubahan di tubuh Kementerian Agama. Ada yang pesimis bahwa jabatan menteri adalah jabatan politik sehingga tidak bebas kepentingan. Namun penjelasannya pada suatu forum dengan menegaskan bahwa beliau “bukan dari partai politik, serta tidak diendorse oleh organisasi manapun” patut kita percaya dan menaruh harapan. Semoga dibawah kepemimpinan Anre Gurutta Nasaruddin Umar, Kementerian Agama semakin bersih dan berwibawa. Akhirnya, selamat Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-79, warga rukun, menuju Indonesia Emas”. Wallahu a’lam bish-shawab


Numana, 03 Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun