Mohon tunggu...
Cempaka Sari
Cempaka Sari Mohon Tunggu... -

menulis sampai tangan tak sanggup lagi bernafas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teman Asing?

27 Juni 2013   23:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:19 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adakah tersisanya waktu untukku berteman dengan makhluk asing? Setidaknya bukan angin..

Dear Tuhan,
kabarku baik namun komponen kesendirianku makin memperburuk ilusiku. Engkau bahkan lebih tahu, bagaimana kegilaanku. Berbicara dengan cermin, menatap dinding kosong, cerita dengan mimpi, tanpa sisa seseorang untuk sekedar menyapaku. "Halo..!", tapi tidak ada lagi.
Aku terlihat asing. Mungkin mata-mata yang memandang berpikir begitu. Muka kusam tanpa senyum, kerudung berkecamuk dan rangkaian otak terbelit menahan selulit. Ini sakit.

Dear Allah, Bagaimana dengan makhluk asingku? Apakah masih banyak waktu buat aku menunggunya. Bahkan mencarinya begitu rawan mataku. Setidaknya Engkau memberiku teman sampai matiku. Teman yang sedia memberiku segelas penenang. Dan teman yang menemaniku pulang kepadaMU.

Sediakah Engkau berbagi padaku? Setidaknya bukan angin palsu yang menemaniku. Seiyanya Engkaulah kepastianku. Aku percaya akanMU, Ya Rabb..
Kuharap dia tidak lari, sebelum waktuku berakhir..
Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun