Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Witing Tresno Jalaran Saka Kuliner

17 Oktober 2013   21:08 Diperbarui: 25 Juli 2022   03:42 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duhai angin, apakah kau pula memperhalus guratan wajah
Yang terpahat rupawan
Meski tak tiap hari beradu-pandang
Dan beradu-bincang

Seorang pemuja licinnya sandang
Legit kue pukis bibirnya
Lagi merekah carabikang bulu matanya  
Memang melenggok nian mata bila sengaja
Mengecap senyuman manis kue lapis
Terantuk batu di kepala 

Rasanya tiap hari aku harus memaksa makan siang
Mencicip kelembutan dawet ayu solo
Di warung mini yang punya sejumput terang bulan
Tempe bacem dan kolak santan pandan 

Ah, lincah juga jarimu menguleni adonan  
Kulit pisang
Walaupun tak pernah kau sekalipun memijitku
Seperti itu
Tapi nikmatnya seperti terbayang. 

/2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun