Nagaswara Hot adalah kumpulan MP3 yang dirilis oleh Perusahaan Rekaman Nagaswara pada tahun 2011—hanya saja saya baru mendapat bagian keduanya awal tahun 2014 lalu (ada bagian I dan bagian II) yang mungkin karena ada masalah pada proses distribusinya yang kurang merata. Saya masih menjumpai beberapa CDnya dijual di beberapa minimarket sekitar saya. Sementara artikel review ini sendiri telah dipikirkan ditulis dan dipublish jauh sebelum ini. Hanya saja, karena keterbatasan waktu untuk beberapa hal yang dianggap perlu dikerjakan lebih dulu yang membuat penulisan artikel ini terpaksa 'mengalah' dan ditunda kemunculannya—plus: jika sekarang tayang mungkin pas buat saya, karena bisa dipajang juga pada blog pribadi saya yang telah online :D
Soal isinya, rasanya tak ada yang kadaluwarsa untuk didengar setelah 4 tahun berselang sejak pertama kali dirilis. Karena saya penikmat musik.
Ehm, Jadi... Nagaswara Hot ini adalah versi kompilasi yang cukup murah (bahkan terlalu murah) untuk sebuah album musik Indonesia di masa sekarang. Dengan bandrol Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah—sudah termasuk pajak!) berisi 100 buah lagu yang bisa dinikmati dalam format digital, saya bahkan tak habis pikir: berapa rupiah si artis akan memperoleh bayaran. Karena jika dihitung, 10.000 dibagi 100 = 100. Satu lagu berharga seratus rupiah. Kurang murah apalagi coba? Tentu saja bila perhitungan ini mengabaikan kuantitas album ini saat dirilis dipasaran. Seratus rupiah bila dikali satu juta kopi (sekitar 1/250 jumlah penduduk Indonesia) pun masih merupakan jumlah yang lumayan. Tapi... jumlah ini pun masih dikurangi biaya produksi yang supaya hemat, packagingnya minus booklet atau case plastik ataupun kertas tebal seperti layaknya CD seharga Rp. 35.000,- ke atas. Perkiraan saya, sasarannya tentu adalah orang yang demen mengunduh lagu tanpa bayar. Saya rasa inilah satu-satunya alasan kuat mengapa suatu karya seni jenis ini dijual murah. Padahal, selain para artis... di dalamnya juga menyangkut produser, engineer dan kru studio, pencipta lagu (kan ada penyanyi yang membawakan lagu orang lain?) dan ada puluhan orang pula yang terhubung dengan pembuatan album ini pada bagian produksi fisik hingga pada distribusi. Tapi, pertimbangannya bisa jadi: dijual murah tidak mengapa ketimbang tidak mendapat apapun.
[caption id="attachment_364452" align="aligncenter" width="500" caption="Nagaswara Hot Album MP3 1 dan 2"][/caption]
Ternyata hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Rahayu Kertawiguna, CEO Nagaswara yang saya hubungi dengan bertanya melalui email. Bagaimanapun, trend musik dalam negeri sedang terseok-seok dan beliau mengajak para penikmat musik untuk berpindah haluan kepada musik original. Beliau bahkan tak keberatan pula menyebut kisaran kuantitas CD yang laku terjual (Juga untuk CD MP3 artis Kerispatih dan Wali) Demikian pesan email lengkapnya:
"
berikut jawaban atas pertanyaannya sbb :
Tujuan kami memproduksinya, bersamaan dgn campaign program kami yaitu "Go2CD Original" agar para konsumen dpt memiliki dgn membeli yg original. Dgn adanya program ini, harapan kami bhw produk Original akan bersaing di pasaran menyaingi produk bajakan yg ilegal :
*HOT 100 Part 1---> release 15 Mei 2011 (129.586 pcs)
*HOT 100 Part 2---> release 28 Agust 2011 (26.580pcs)
*Komplit album KERISPATIH ---> release 25 Mei 2011 (45.246pcs)
*Komplit album WALI ---> release 26 Mei 2011 (61.856pcs)
Demikian penjelasan singkat kami,
Salam musik Indonesia,
No music no life,
Rahayu Kertawiguna
CEO
NAGASWARA
Jl. Johar 4U
Menteng
Jakarta Pusat
10340
www.nagaswara.co.id
www.nagadigi.com
www.youtube.com/nagaswaraofficial
"
[caption id="attachment_364454" align="aligncenter" width="500" caption="email dari Bp Rahayu, CEO Nagaswara"]