Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Garansi Abal-abal dari Toko "Official"?

30 Maret 2020   12:34 Diperbarui: 9 April 2020   16:18 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mouse komputer. Sumber: Pixabay/OpenClipart-Vectors

Saya pernah kerja di bagian produksi pabrik (meski bukan elektronik). Sepanjang pengamatan saya, tak semua barang yang berjumlah jutaan bisa masuk departemen kontrol kualitas (Quality Control) meski ada stempel/label lolos QC. Mereka hanya mengambil sampel tiap sekian waktu untuk diteliti. Jadi adanya kerusakan atau entah di luar pengawasan atas segelintir produk oleh bagian QC itu mestinya masuk akal dan tidak bisa dibilang mustahil. Jadi apes saya juga mendapat produk yang demikian. Logikanya, sudah selayaknya saya mendapat pengganti atas kerusakan tersebut seperti yang dijanjikan.

Semua chat saya dengan penjual. Sumber: screenshot 
Semua chat saya dengan penjual. Sumber: screenshot 
Semua chat saya dengan penjual. Sumber: screenshot 
Semua chat saya dengan penjual. Sumber: screenshot 
Semua chat saya dengan penjual. Sumber: screenshot 
Semua chat saya dengan penjual. Sumber: screenshot 
Semua chat saya dengan penjual. Sumber: screenshot 
Semua chat saya dengan penjual. Sumber: screenshot 
 

Seperti sempat saya singgung di atas, jika produknya berkualitas di bawah rata-rata (misalnya hanya bertahan minimal 4 bulan) itu mungkin bisa dimaklumi; tapi jika penjual sampai tidak jujur dan ingkar dengan perjanjian (yang dipajangnya sendiri) yakni garansi 3 bulan penggantian itu sudah lain soal. Saya tadinya mengira jika toko tadi akan memberi alamat luring bila produk tersebut bermasalah selama 3 bulan pertama (lalu diganti baru), tapi ternyata tidak.

Karena mengelak, ya... terpaksa saya laporkan ke admin Tokopedia. Entah apakah pihak tokopedia telah menanyakan hal ini---saya anggap sudah---tapi dari jalur komunikasi chatting tersebut (waktu 24 jam-nya telah berlalu) saya mengira si penjual tidak menggubris.

pilihan transaksi hilang karena dianggap 'sudah selesai'. sumber: screenshot
pilihan transaksi hilang karena dianggap 'sudah selesai'. sumber: screenshot
pilihan transaksi hilang karena dianggap 'sudah selesai'. sumber: screenshot
pilihan transaksi hilang karena dianggap 'sudah selesai'. sumber: screenshot
pilihan transaksi hilang karena dianggap 'sudah selesai'. sumber: screenshot
pilihan transaksi hilang karena dianggap 'sudah selesai'. sumber: screenshot

lanjutan chat. Sumber: screenshot
lanjutan chat. Sumber: screenshot

Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot
Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot
Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot
Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot
Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot
Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot
Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot
Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot
Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot
Hingga akhir chat dengan pihak Tokopedia yang berusaha menjadi penengah, tak ada kelanjutan respons oleh pihak toko. Sumber: screenshot

Jadi, inilah hal menjengkelkan yang baru saya alami. Mungkin masih mending belanja via luring alias offline karena terkadang pembeli bisa menemukan 'garansi toko': yakni garansi di luar garansi resmi dan hanya diterapkan antara konsumen dengan toko tersebut saja. Segala gambar yang saya sertakan adalah valid---hasil screenshot tanpa editing, hanya di-resizing (transformasi ukuran) atau cropping saja.

Karena ini bukan masalah hal sekian rupiah, tapi masalah kejujuran penjual saat memberi garansi. Toh jika saya harus me-retur, saya juga rugi harus bayar ongkos kirimnya.

Update (9/4): pihak tokopedia mengembalikan dana saya. Mungkin dana ini pun ada setelah menghubungi yang bersangkutan juga. Meski yang saya butuhkan sebenarnya bukan uang tersebut tapi pengganti mouse fisik seperti yang dijanjikan.

Hingga sekarang barang bukti mouse yang error masih saya simpan jika sewaktu-waktu harus diretur. Karena apa yang tertulis ini pun juga berdasar pengalaman nyata. Semoga bisa menjadi pelajaran lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun