Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nangkring Asyik #MembangunKebaikan di Gresik, Banyak Manfaat Bisa Dipetik

19 April 2019   21:05 Diperbarui: 21 April 2019   11:11 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tante Tamita dari K juga menyempatkan diri berinteraksi pas sesi traveling. dokpri

Pagi itu (Kamis 11 April 2019) cuaca lumayan cerah namun sedikit berawan saat penulis berangkat ke lokasi acara Nangkring Workshop '#Membangun Kebaikan' bersama Kompasiana-SemenIndonesia dan Universitas International Semen Indonesia. Jalanan menuju kesana lumayan padat karena berada di jam sibuk 07-09 pagi yang merupakan waktu umum dari banyak perusahaan membuka pintunya untuk karyawan.

Penulis sendiri sedari awal merencanakan melewati jalan Banjarsugihan-Sememi-Pakal-serta jalan Jawar dimana Stadion Gelora Bung Tomo berdiri, sebuah stadion baru yang kini sering digunakan sebagai ajang pertarungan liga di Indonesia pengganti Stadion Gelora 10 November yang telah diistirahatkan dari event yang memicu kehadiran massa disebabkan tergolong 'tua' secara teknis. 

Dari jalan Jawar yang dikelilingi tambak itu bersambung ke kawasan industri pinggiran kota di jalan Romokalisari. Setelah keluar dari sana, bila belok kiri pun kita dapat melihat (serta melewati) Taman Gapuro Kota Gresik yang berada di tepi Kali Lamong, sungai pembatas Kabupaten Gresik dengan Surabaya.

Hingga sampai di gerbang lokasi acara, penulis termasuk beruntung karena tak ada kendala saat memasuki areal pabrik: hanya tinggal berucap maksud kedatangan dan langsung ditunjukkan jalannya oleh dua orang kru dari panitia; berbeda dengan seorang rekan Kompasianer yang ternyata ditolak masuk disebabkan mengajak buah hati. 

Meskipun acara Nangkring tersebut berada di gedung kampus Universitas International Semen Indonesia namun faktanya gedung Kampus B tersebut masih berada di kompleks pabrik Semen Indonesia Gresik yang akan berbeda kondisi dengan gedung pertemuan biasa dari beberapa segi. Mungkin saja kondisinya akan berbeda bila acara Nangkring tersebut diadakan di Gedung Utama Semen Indonesia yang terletak di pinggir Jalan Veteran.

Melalui jalan lorong masuk menuju Kampus B tempat acara Nangkring tersebut, ingatan terlempar saat main video game Counter Strike yang merupakan game bergenre First Person Shooter. Mungkin ada game lain sejenis ini, tapi yang penulis hendak sampaikan disini bukan masalah tema game-nya; melainkan pemandangan secara visual. Yakni seperti bangunan reruntuhan tua yang telah ditinggalkan dan (dalam game) menjadi tempat persembunyian dan markas dari gembong teroris.

Penulis sempat bertanya kepada seorang petugas yang berjaga—jangan tanya nama karena penulis lupa bertanya juga hahaha. Atau, sebut saja namanya Mawar ^_^ —mengapa instalasi dan gedung megah yang seperti telah ditinggalkan tersebut tidak diratakan dengan tanah saja. Karena penulis melihat akan berbahaya bila bangunan tadi dibiarkan terlantar, dan mungkin bila runtuh malah akan membahayakan orang yang kebetulan lewat.

Namun bapak Mawar melihat bahwa bangunan tersebut adalah bangunan asli yang kuat dan mungkin masih bisa digunakan untuk keperluan lain. "Seperti gedung Kampus B Universitas ini adalah gedung asli pabrik yang sudah dialihfungsikan jadi ruangan kampus."

Beliau menambahkan, bahwa di kompleks tersebut saat ini memang berubah menjadi tempat pengolahan akhir dan packaging saja—karena bahan baku yang ada di Gresik telah habis. "Bangunan ini didirikan tahun 1990 dan selesai pada tahun 1992, namun hanya menjalankan fungsinya hingga tahun 1994 saja. Jadi hanya dua tahun, karena bahan bakunya habis itu tadi." 

Perusahaan berekspansi ke Tuban setelah bahan baku habis, dan setelah di Tuban habis pula, perusahaan lalu berekspansi ke Rembang yang sempat mengalami gesekan dengan warga setempat; namun saat penulis melihat berbagai sumber berita, [ salah satunya ] pabrik di Rembang itupun masih terus berproduksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun