Memang sekilas terbayang bahwa vektor lebih fleksibel dalam penyuntingannya ketimbang ilustrasi bitmap yang mesti dihapus dan digambar ulang untuk me-revisi bentuk (juga harus diwarna ulang kalaupun telah diwarnai), meski pada ilustrasi vektor sebenarnya terbukti lebih ngoyo alam pengerjaan. Keuntungan lain dari ilustrasi vektor ini, dia bisa diperbesar ribuan kali dengan mempertahankan ketajamannya sehingga bisa digunakan untuk banyak hal; mulai dari hal yang sederhana berukuran layar ponsel hingga seukuran gedung pencakar langit. Bandingkan dengan ilustrasi bitmap, dimana satuan terkecilnya adalah piksel. Sifat piksel ini bila diperbesar, akan menghasilkan efek blur (buram). Oleh sebab itu kita kadang menjumpai tentang adanya gambar-gambar foto ataupun ilustrasi yang buram pada iklan ataupun banner berukuran raksasa.
Inilah contoh hasil gambar ilustrasi vektor saya:
[caption id="attachment_335775" align="aligncenter" width="380" caption="Jajan pasar: coba tebak apa saja namanya? Salah satu portfolio saya di istockphoto.com"]
[caption id="attachment_335777" align="aligncenter" width="380" caption="Sate tradisional Indonesia: sate usus, sate ayam, sate lilit (Bali), sate telur puyuh, sate cecek (kulit sapi). Image: portfolio di istockphoto.com"]
[caption id="attachment_335776" align="aligncenter" width="380" caption="STMJ, sinom, wedang jahe, beras kencur. Indonesia banget! Image: portfolio lain di istockphoto.com"]
[caption id="attachment_335778" align="aligncenter" width="380" caption="Tidak ketinggalan: berbagai macam olahan nasi di Indonesia. Nasi putih dalam bakul, nasi bambu, bubur beras, lontong dan ketupat. Image: Portfolio saya pula di istockphoto.com"]
Lewat ilustrasi vektor inilah secara tak langsung saya juga mengenalkan budaya Indonesia pada bidang kuliner. Nama Indonesia pun bisa langsung dijumpai pada judul dan nama file-nya. Kalau penasaran rasanya, carilah di Indonesia! hahaha...
ini linknya untuk masing-masing gambar tadi:
Jajan pasar tradisional Indonesia
Sate tradisional Indonesia
Minuman tradisional Indonesia
Berbagai olahan beras/nasi di Indonesia
Hmmm, tapi mungkin sebenarnya tak harus ke Indonesia untuk mencicipi rasa kuliner tersebut. Saat ini ada banyak gerai penjual khas Indonesia terdapat, seiring banyaknya orang Indonesia yang menetap atau pebisnis kuliner Indonesia di luar negeri; tapi paling tidak orang luaran akan tahu bahwa itu adalah makanan serta minuman yang berasal dari Indonesia. Jadi... seperti itulah gambar ilustrasi dari tampilan makanan/minuman yang sebenarnya versi saya. Saya sebut versi saya, karena masing-masing ilustrator tentunya mempunyai ciri khasnya sendiri yang bisa diketahui dari penyajian gambar pada hasil akhirnya. Kebetulan saat ini hanya ada satu gambar ilustrasi untuk kategori makanan/camilan Indonesia. Bandingkan dengan bejibunnya hasil jepretan foto yang memang lebih mudah dalam pengerjaan. Tinggal mencari yang jual lalu jepret, "Jretttt!"
Hey tapi jangan salah pula—meski lebih mudah dalam pembuatan, ternyata pada penjualan foto ribet pula dalam birokrasi; dimana setiap pengirimannya harus izin yang empunya properti! Istilahnya property release. Kalau pada gambar menyertakan manusia harus melampirkan model release. Sedangkan dalam pembuatan ilustrasi yang selalu harus dimulai dari nol dan tak harus ada property release ataupun model release. Kecuali kalau saya menggambar dan menjual muka serta pose Dian Sastro :) hehe... artinya, menyertakan figur orang asli...
Banyaknya gambar tentunya akan lebih memudahkan bagi pembeli gambar tersebut untuk memilih, tapi bisa juga berarti bahwa banyaknya saingan bagi penghasil karyanya. Jadi ada banyak pemain (ilustrator) pula yang akhirnya menuangkan konsep pribadinya yang lain dari yang lain bahkan nyleneh, dengan harapan minim pesaing sehingga kesempatan download gambarnya akan lebih banyak.