Telah dua kali saya mencoba versi evaluasi dari Windows. Yang pertama adalah versi evaluasi Windows 7 (terinstal pada PC desktop) dan yang kedua adalah versi evaluasi dari Windows 10 yang diinstal pada laptop. Versi Evaluasi, atau biasanya disebut juga sebagai versi Beta, adalah bakal produk final yang akan dipasarkan jika semua komponennya telah stabil untuk khalayak awam dan mengurangi bug seminim mungkin. Dalam dunia software, hal ini biasa dilakukan oleh developer yang juga berharap feedback dari konsumen tentang kekurangan dari suatu software yang bakal dirilis. Meski, hal ini kerap menjadi pedang bermata dua juga bagi developer. Karena ada saja oknum yang merombak dan 'merevisi' secara mandiri dari versi beta tersebut untuk kemudian dipasarkan dalam bentuk CD bajakan. Meski ada pula yang menjual bajakannya dari hasil duplikat versi final yang telah dirilis. [caption id="attachment_341023" align="aligncenter" width="500" caption="Tampilan screenshot dari Start Menu yang kembali hadir"][/caption] Saya tidak menginstal secara "bersih" dari Windows ini untuk berjaga-jaga bila ada ketidakberesan pada laptop saya. Yang saya maksud dari keadaan "bersih" ini adalah dengan cara mem-format partisi harddisk yang akan ditempati untuk penginstalan sistem operasi. Jadi, saya menjalankan Set up biasa dari DVD installer (tidak lewat Set up pas booting) hasil unduhan file ISO dari situs Microsoft dan mencentang pilihan "Keep Nothing" untuk pertanyaan apakah saya ingin mempertahankan data pribadi dan akun login dari Windows yang telah sebelumnya. Cara set up secara upgrade ini membuat file Windows lama dan semua driver masuk ke dalam direktori (folder) khusus, yaitu Windows [dot] OLD. Dari pengamatan saya; ada folder lain yang muncul selain folder Windows.OLD ini, bernama "Recovery Image". Di dalam folder tersebut ada sebuah file dengan nama 'Install.wim'. [caption id="attachment_341015" align="aligncenter" width="500" caption="Folder Recovery Image"]
[/caption] Ada yang sempat saya amati saat saya baru saja menginstal
preview Windows 10 ini: 1. Terjadinya kejang-kejang (gejala naik turun sepersekian detik secara terus-menerus) pada
slider vertikal, suatu komponen dari jendela aplikasi yang biasa difungsikan untuk menggeser tampilan jendela dokumen. Hal ini terjadi pada aplikasi "
File Explorer" (saya tidak begitu mengamati: sejak kapan aplikasi "
Windows Explorer" berubah nama menjadi "
File Explorer"?) dan pada jendela
Personalize untuk memilih
wallpaper. Setelah saya menginstal
driver untuk
mainboard dan prosesor masalah ini berangsur pulih. 2. Pada
command prompt tertulis versi 6.4 dalam
Windows 10 preview ini; sedangkan
Windows 8.1 mempunyai
command prompt dengan versi 6.3. Sedangkan kinerja
Windows Powershell yang pernah saya baca bakal menggantikan
command prompt (tapi aplikasi ini ternyata masih saja muncul pada
Windows 10Â Preview ini) terbukti sangat lemot. 3. Saat saya ingin mengganti
Desktop background (
wallpaper) yang ditempuh dengan cara membuka opsiÂ
Personalize pada klik kanan
Desktop, saya mengalami gangguan pada pemilihan centang; terjadi malfungsi pada pilihan "
Select All" dan "
Clear All". Jadi, saya tidak dapat memilih gambar untuk
wallpaper akhirnya, karena semuanya tercentang dan tidak bisa diklik untuk memilih satu diantaranya. Sementara opsi "
shuffle", "
change picture every... minutes", dan "
picture position" juga tidak dapat diakses. 4. Tidak munculnya nama
software yang baru saja diinstal pada list di
Start Menu. Baru muncul saat melakukan
restart Windows. Namun hal ini berangsur pulih setelah penginstalan beberapa
software. 5. Terjadi
error dan
crash saat saya mengecek versi
DirectX melalui perintah
DXDiag pada kolom "
Search Everywhere". Meski saya masih dapat melihat keterangan tentang versi
DirectX 11 bawaan
Windows 10 Preview ini.
Error pada titik ini terbukti sangat krusial, karena banyak
software tergantung pada
DirectX ini. Pada umumnya, game yang lebih canggih dari "
Pinball" (yang saya ketahui merupakan bawaan
Windows NT sejak versi 4, yang dilanjutkan ke
Windows XP) tidak dapat dibuka atau dimainkan. Jadi cuman bisa main gameÂ
Pinball... heheh :) Selain itu terjadinya banyak
error pada banyak aplikasi berbasis tampilan
video juga mengganggu karena belum stabilnya
Windows 10 Preview ini; misalnya jika kita ingin memutar file film. Padahal semula, saya pikir malfungsinya beberapa aplikasi ini merupakan bagian dari "
Compatibility", jadi saya set kompatibilitasnya ke
Windows versi sebelumnya yang ternyata tidak mempan. Saya juga mengalami
error sewaktu mencoba membuka visualisasi saat memutar musik melalui
Windows Media player. [caption id="" align="aligncenter" width="437" caption="Game Pinball. Image: softpedia.com"]
Game Pinball. Image: softpedia
[/caption] 6. Secara
default,
Start Menu dan
Taskbar dikembalikan seperti sebelum
Windows versi 8.
Power Option (untuk
restart/shutdown/sleep) terletak di sebelah PP akun
Windows. Dimana posisi Power Option ini masih terletak di bagian bawah pada tampilan
Start Menu Windows 7. Saya tak sempat mengamati tampilan
Start Menu pada Windows 8 (katanya ada aplikasinya), yang memang saya set
Default tanpa menjalankan aplikasi pengganti
Start Screen. [caption id="attachment_341016" align="aligncenter" width="398" caption="Letak Power Option pada Windows 10"]
[/caption] 7. Tak adanya submenu
Windows Recovery ataupun
System Restore pada daftarÂ
System Tools di
Start Menu. Tapi aplikasi ini bisa ditemui pada
Control Panel. Aneh ya? kelupaan mungkin? 8. Secara tampilan,
border/padding (bingkai) pada semua jendela aplikasi
Windows cenderung lebih tipis (kira-kira hanya
1 px--drastis dan signifikan bahkan dibanding ketika setelan
border jendela diisi dengan angka '0' (nol) pada
Windows 7 atau
Windows XP); Saya tak menjumpai adanya pengatur setelannya pada
Windows 8 dan versi 10
Preview ini, dan yang kita ketahui bingkai jendelanya cukup tebal pada
Windows versi 8. Meski begitu, saya masih menyukai tampilan jendela tanpa
border/bingkai (jadi semua isinya mepet berbatasan langsung dengan semua komponen di luar jendela) seperti pada
Apple MacOSX. [caption id="attachment_341017" align="aligncenter" width="500" caption="tipis kan bordernya? :)"]
[/caption] 9. Saya baru menyadari adanya icon
Taskview pada
taskbar Windows 10 preview ini dan tak terlalu tahu apa fungsi dibaliknya. Karena sepanjang yang saya tahu biasanya fungsi ini tersembunyi meski bisa dipanggil dengan
shortcut [ALT + TAB]. Entah bila dibandingkan dengan
Windows 8. 10. Yang aneh, ada barisan submenu
Windows System pada
Start Menu. Padahal juga ada
folder System Tools pada submenu
Windows Accessories dan
Administrative Tools. Mengapa submenu
System Tools tidak digabung ke
Windows System saja? Atau, masukkan saja submenu
Windows Accessories dan
Administrative Tools itu ke dalam barisan
Windows System. Lagipula hanya ada (satu-satunya) aplikasi pada
System Tools yaitu
Character Map. Menurut saya,
Character Map bisa dimasukkan ke deretan
Windows Accessories tanpa harus ada
folder menu khusus; karena fungsinya pun cukup bisa diwakili oleh "definisi"
Windows Accessories. Terlalu banyak sub,
folder dan klik yang terpencar jadinya... tidak tahu apa motif alasannya. Niatnya di-organisir, tapi malah kacau terlihat. [caption id="attachment_341018" align="aligncenter" width="500" caption="Daftar Administrative Tools"]
[/caption] 11. Aplikasi batere
laptop saya ternyata tidak kompatibel dengan
Windows 10 Preview ini. Kemudian saya setel kompatibilitas aplikasinya dengan harapan kompatibel versi
Windows sebelumnya. Bisa berjalan normal, hanya: ada kelambatan yang terasa saat membuka opsi setelannya. Selain itu, saya masih merasa batere
laptop saya cukup boros dibanding waktu penginstalan
Windows versi final sebelumnya; jadi rasanya ada bagian manajemen energy pada Windows ini yang perlu disempurnakan. 12.
Internet Explorer bawaan
Windows menggunakan versi 11, bila dibandingkan dengan bawaan
Windows 7 yang menggunakan versi 8. Sedangkan
Media Player bawaan adalah
Windows Media Player versi 12. 13. Adanya "
karakter kotak" yang tersebar di berbagai lokasi pada Windows. "
Karakter kotak" ini adalah
icon dengan bentuk tertentu yang tidak muncul karena kendala teknis. Bila Anda pernah (atau sedang terdaftar) atau utak-atik sebagai
user/admin situs yang menyediakan CMS dengan
icon khusus dari
fonts dingbat, hal yang mirip dengan ini kadang bisa terjadi. (Lihat lagi pada gambar
power option di atas) 14. Adanya ketidakstabilan sensor saat
taskbar disetel "
Auto-hide the taskbar" pada jendela
Taskbar Properties. Terkadang tidak muncul saat
mouse telah digeser ke titik paling rendah layar; tapi satu saat,
taskbar-nya tidak mau sembunyi saat menginginkan tampilan yang lebih lapang. Saya sendiri tidak tahu bagaimana cara menyetel
Taskbar supaya menjadi tidak terlihat transparan. 15. Saat saya
online, ternyata telah ada
update untuk
Windows ini (9 poin update terlaksana secara otomatis). Anehnya setelah
restart, malah terjadi
hang pada aplikasi
Windows Media Player. Namun setelah aplikasi ditutup dan
Windows dimulai kembali dari awal (
restart dua kali jadinya), aplikasi ini berjalan normal. [caption id="attachment_341019" align="aligncenter" width="500" caption="Sudah ada security update-nya!"]
[/caption] 16. Sewaktu menjalankan
WAMPServer untuk PHP/MySQL berjalan dengan baik pada
Windows, terpantau dari lampu indikatornya yang berwarna hijau pada
taskbar icon dan berjalan tanpa gangguan pula (cuma sedikit lemot) pada browser Mozilla Firefox. Tapi ada reaksiÂ
flicker (kedip-kedip) pada monitor beberapa saat setelahnya (saat saya mengakses menu
Display dari
Control Panel), yang entah pula penyebabnya. Mirip yang terjadi waktu kita menginstal
driver VGA card. 17. Tampilan FONT yang '
jaggies' memang tampak setelah penginstalan Windows pertama kali, tapi bisa diperbaiki dengan fitur
cleartype. Sayangnya, kalibrasi warna yang dilakukan tidak terlihat konstan saat Windows pertama
startup ketika baru saja memasuki tampilan desktop dari
Welcome Screen hingga seterusnya. Padahal, ini adalah hal penting di dunia grafis. 18. Berikut ini daftar
shortcut bawaan Windows pada
Start Menu: [Windows System]: Command Prompt, Control Panel, Default Programs, Devices, File Explorer, Help and Support, Run, Task Manager, This PC, Windows Defender, Windows Easy Transfer, Windows Powershell [Windows Accessories]: Calculator, Math Input Panel, Notepad, Paint, Remote Desktop Connection, Snipping Tool, Sound Recorder, Steps Recorder, Sticky Notes, Windows Fax and Scan, Windows Media Player, Wordpad, XPS Viewer >>[folder System Tools]: Character Map >>[folder Tablet PC]: Windows Journal [Administrative Tools]: Component Services, Computer Management, Defragment and Optimize Drives, Disk Cleanup, Event Viewer, iSCSI Initiator, Local Security Policy, ODBC Data Resources, Performance Monitor, Print Management, Resource Monitor, Services, System Configuration, System Information, Task Scheduler, Windows Firewall with Advanced Security, Windows Memory Diagnostic, Windows Powershell ISE
Widget default: Alarms, Berita, Calculator, Calendar, Camera, [Documents], Food & Drink, Games, Internet Explorer, Keuangan, Mail, Maps, Music, Olahraga, One Drive, One Note, PC Settings, People, Photos, [Pictures], PowerXpress, Reader, Reading List, Scan, Sehat & Bugar, Skype, Sound Recorder, Store, Travel, Tray Item, Video, Weather, Windows Feedback.
* Bila kita menginstall
.Net Framework versi 1/1.1, kita akan menjumpai
shortcutnya (
Microsoft .NET Framework Config, dan
Microsoft .NET Framework Wizard) pada folder
Administrative Tools pada
Start Menu.
** Widget ini adalah aplikasi untuk
touchscreen, sedangkan lainnya adalah aplikasi untuk pengguna normal. Sayangnya, Windows masih tidak merinci dan membagi aplikasi antara pengguna PC normal dan pengguna
touchscreen. ***
Saran saya pribadi: Alangkah baiknya bila ada pembagian opsi pada saat login pertama kali, mirip saat kita masuk ke dalam akun gmail, ada tampilan HTML untuk koneksi lambat dan ada tampilan modern yang cenderung lebih kompleks:
#Opsi A untuk pengguna touchscreen (aplikasi yang cenderung simpel saja untuk
preview, narsis, presentasi, pengetikan sederhana dan lainnya)
#Opsi B untuk pengguna PC normal (untuk 'kerja sesungguhnya' yang 'lebih kompleks' macam grafis, pengeditan video/multimedia, pengolahan CAD dll). Dari masing-masing opsi ini bisa di-
switch untuk berpindah layar demi fokus dan tampilan yang lebih baik. Pengguna PC normal pun tak perlu ribet menghilangkan segala macam
widget yang tidak mereka inginkan. Semuanya memang masih tampak amburadul, 'gado-gado' dan gak jelas. Misalnya begini: seperti pada Windows 8, akan kita jumpai 2 macam kalkulator; kalkulator
widget untuk pengguna
touchscreen (dengan tambahan
converter) dan kalkulator seperti yang kita jumpai mulai versi Windows 7 (dengan settingan
programmer dan statistik). Sedangkan kedua kalkulator ini mempunyai kesamaan pada
basic/standard dan
scientific. [caption id="attachment_341013" align="aligncenter" width="500" caption="Kalkulator u/ touchcreen"]
[/caption] [caption id="attachment_341014" align="aligncenter" width="350" caption="Kalkulator standar sejak Windows 7"]
[/caption] Tapi, secara keseluruhan cukup menyenangkan menjelajahi jeroan
Windows 10 preview ini ketimbang
Windows 8 atau
8.1 menurut saya, karena setelan
default startscreen pada Windows 8.X yang memang lumayan mengganggu saat menjalankan aplikasi, bila tombol dengan logo
Windows pada
keyboard (sering) terpencet secara tak sengaja. Meski begitu, terasa ada perlambatan yang signifikan pada beberapa hal teknis, seperti mengakses foto untuk dilihat dalam ukuran besar menggunakan
Windows Photo Viewer; dan proses
multitasking dan
multithreading (pembukaan beberapa aplikasi sekaligus) tidak berjalan mulus seperti pada
Windows versi final sebelumnya. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya menginstal
Windows 10 Preview ini pada
laptop saya (seri
Lenovo B475 dengan
prosesor AMD Sabine QuadCore). Saya rasa, Versi Preview semacam ini tidak melulu akan mirip persis sama dengan versi final
Windows 10 nantinya (hanya berupa perbaikan
bug,
missing link, revisi sana-sini, atau hal-hal semacam itu). Karena ketika saya mencoba
Windows 7 Preview pada
PC Desktop saya beberapa tahun lalu, saya pun menjumpai beberapa aplikasi yang
crash dan beberapa hal lain yang relatif sama seperti saat mencoba
Windows 10 Preview sekarang tanpa kendala berarti. Hanya ketika saya menginstal versi
final (komersial)
Windows 7, terjadi
hang pada sistem saya dan bisa saya lihat, ada tambahan pada sistem yang mengharuskan saya untuk melakukan
upgrade pada sistem
BIOS mainboardnya. "Perubahan dapat terjadi sewaktu-waktu dan tanpa pemberitahuan terlebih dulu" adalah kalimat kita sering jumpai di brosur-brosur atau selebaran yang berisi hal teknis produk. Kemungkinannya, hal serupa bisa saja terjadi pada
Windows versi final, sesuai kebijakan
Microsoft selaku pengembang. *****
Disclaimer: Kemungkinan lain yang bisa terjadi bila Anda ingin mencoba performa
Windows 10 Preview ini: jika ada gejala tak serupa dengan apa yang saya kemukakan pada "tulisan
review" kali ini karena perbedaan spesifikasi atau karena hal lain yang tidak saya ketahui. Saya menggunakan
Windows 10 Preview build 9841 (
32bit) yang saya unduh dari
link berikut. Tetapi, saya sendiri tak tahu apakah ada perbedaan versi
build ini pada
Windows Preview 32bit serta
64bit; pada versi rumahan atau
enterprise (
Microsoft membedakan
Windows preview untuk rumahan dan
enterprise) disebabkan karena saya hanya sekali menginstal--tidak mencoba keseluruhan jenisnya--dari versi
preview Windows ini. Karena dari yang saya baca pada media
online, ada yang menggunakan versi
build 9860. Mungkin ada baiknya jika Anda bisa membaca artikel
online yang berlainan, siapa tahu ada yang me-
review dari beberapa
versi yang berbeda. [caption id="attachment_341020" align="aligncenter" width="473" caption="versi build 9841"]
[/caption] Jika Anda bukan seorang yang "mengerti sedikit" soal
komputer atau merupakan pengguna "alim" yang tidak suka "
neko-neko" dan penasaran akan hal baru, maka saya sarankan supaya Anda menunggu versi final atau versi stabil dari
Windows 10 ini saja, mengingat kemungkinan terjadinya gejala
lebay macam 'panik', 'latah', atau 'histeria' yang cenderung menyebalkan pada beberapa orang :D. Kerusakan dan/atau gejala aneh-aneh lainnya yang mungkin muncul berbeda atau tidak tertuliskan disini bukan tanggung jawab penulis.
***Semua gambar adalah hasil screenshot komputer penulis. Kecuali ada keterangan lain yang tertera. Semua poin dalam tulisan ini adalah pengalaman pribadi, dan tidak mengutip dari blog manapun. Pertama kali tayang di Kompasiana.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Nature Selengkapnya