Mohon tunggu...
Kemas Resta
Kemas Resta Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Strategist

Part of Korea Investment And Sekuritas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi Saya Terus Naik Turun, Apa yang Harus Dilakukan?

3 Desember 2024   13:47 Diperbarui: 3 Desember 2024   14:01 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investasi Naik Turun, sumber (Freepik)

Jika Anda merasakan bahwa investasi Anda terus naik turun, Anda tidak sendirian. Fluktuasi pasar adalah hal yang wajar dan seringkali menakutkan bagi banyak investor, terutama bagi mereka yang baru mulai berinvestasi. Namun, penting untuk tidak panik atau membuat keputusan impulsif. Sebaliknya, cobalah untuk melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk lebih memahami pasar dan menyesuaikan strategi investasi Anda.

Di artikel ini, kita akan membahas beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengelola fluktuasi investasi dengan lebih baik dan menjaga kesehatan finansial Anda.

1. Jangan Terjebak dalam Emosi

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan investor adalah membuat keputusan berdasarkan emosi. Ketika nilai investasi turun, rasa takut dan cemas bisa membuat Anda tergoda untuk menjual semua aset, padahal ini seringkali bukan keputusan yang tepat. Begitu pula saat investasi Anda naik, rasa serakah bisa membuat Anda terlalu terburu-buru untuk membeli lebih banyak tanpa pertimbangan matang.

Solusi: Tetap tenang dan jangan biarkan perasaan Anda menguasai keputusan investasi. Ingatlah bahwa pasar saham berfluktuasi secara alami. Fokuslah pada tujuan jangka panjang, bukan pergerakan harga jangka pendek.

2. Tinjau dan Sesuaikan Portofolio Anda

Jika investasi Anda terus-menerus naik turun, bisa jadi portofolio Anda tidak terdiversifikasi dengan baik. Memiliki berbagai jenis aset yang berbeda---seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti---dapat membantu mengurangi risiko dan memberikan keseimbangan dalam portofolio Anda.

Solusi: Tinjau kembali alokasi aset Anda. Pastikan Anda memiliki campuran investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda. Jika terlalu banyak terfokus pada satu jenis investasi, misalnya saham teknologi, pertimbangkan untuk menambah jenis investasi lain yang lebih stabil, seperti  reksa dana contoh aplikasi KISI Mobile.

3. Fokus pada Jangka Panjang

Investasi jangka panjang cenderung lebih stabil daripada investasi jangka pendek. Jika Anda sering tergoda untuk melakukan trading atau sering memantau harga saham, Anda mungkin merasa tertekan dengan fluktuasi yang terjadi. Namun, jika Anda memiliki tujuan keuangan jangka panjang---seperti pensiun atau membeli rumah---berfokuslah pada investasi yang dapat tumbuh seiring waktu meski ada fluktuasi sementara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun