Mohon tunggu...
Kemas A R Panji
Kemas A R Panji Mohon Tunggu... Sejarawan - Saya adalah pribadi yang biasa dipanggil Kemas Ari oleh sahabat dan teman kerja, menyukai bidang sejarah, budaya, dan Sastra, khususnya

Peminat Sejarah, Budaya dan Sastra, serta Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Islam di tengah Konflik Timur Tengah

4 Februari 2020   18:20 Diperbarui: 4 Februari 2020   18:28 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri | Wakil Dekan III FAHUM UIN Raden Fatah Palembang Buka Kegiatan Seminar Nasional

Palembang,  Himpunan Mahasiswa Program Studi Politik Islam - Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Raden Fatah (FAHUM UIN Rafah) Palembang, gelar Seminar Nasional  terkait Konflik di Timur Tengah, Pelaksanaan Seminar kerjasama HMPS dengan Konsuler Kebudayaan Iran di Jakarta.

Hadir dalam seminar dua orang Pembicara yakni: Dr. Dina Yoelianti,  M.Si. (UNPAD Bandung), dan Dr. Endang Rochmiatun (UIN Raden Fatah Palembang),  Moderator : Nico Oktaria Adityas,  M.A.  di Aula Fakultas Adab dan Humaniora lantai 3, Selasa (4/2/2020). 

Acara dibuka dengan kata sambutan Kaprodi Polis, Otoman, M.Hum. dan dibuka oleh Wakil Dekan III,  Dola Sobari, M.Ag. kemudian dilanjutkan dengan acara seminar nasional dengan tema "Ukhuwah Islamiyah dan Pembentukan Sistem Republik Islam Iran. Seminar dikuti 200 orang peserta dari mahasiswa serta tamu dan undangan.

dokpri | 
dokpri | 

Antusiasme Mahasiswa dan peserta Ikuti Kegiatan Seminar

Dalam paparannya, Dr. Dina Yoelianti selaku narasumber dan pengamat geo politik timur tengah memaparkan bahwa sejak abad 19 ada upaya untuk membuat timur tengah tidak kompak.

Selanjutnya menurut  Dina,  Pada tahun 1947 Resolusi PBB Membagi 2 wilayah Palestina, dan Israel sendiri berdiri menjadi sebagai sebuah negara baru diatas tanah palestina pada tahun 1948-hingga saat ini, dan inilah menjadi Awal Konflik hingga saat ini.

Keinginan AS untuk mendirikan Israel sebagai kepanjangan tangan mereka di timur tengah telah membuat rakyat Palestina semakin dipojokkan oleh negara negara adidaya AS dan sekutu.

Iran yang fokus terhadap pembelaan mustadh'afin seperti yg tercantum dalam konstitusinya, turut hadir untuk membela Palestina. Karena menurut Iran, Palestina merupakan bagian dari kekuatan Islam yang harus mendapatkan simpatik dan pembelaan dari negara negara islam, ujar Dina Yoeianti.

dokpri | Moderator Memandu jalan Seminar Nasional di Aula FAHUM UIN Raden Fatah Palembang
dokpri | Moderator Memandu jalan Seminar Nasional di Aula FAHUM UIN Raden Fatah Palembang
Sedangkan narasumber lainnya yaitu ibu Endang rochmiatun yan juga sebagai wakil dekan 1 FAHUM UIN Raden Fatah Palembang memaparkan mengenai Human Development Indeks (HDI) yang terjadi di Iran.  Menurutnya setelah revolusi  islam peran perempuan Iran semakin tinggi dan ini bisa dilihat dari perkembangan HDI-nya. (ARI)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun