Bukanlah hal yang sedikit orang ketahui bahwa perkembangan industri skincare pada beberapa tahun terakhir di Indonesia berkembang sangat pesat. Hal ini tentu dipengaruhi juga oleh tren global mengenai standar kecantikan yang memicu kesadaran masyarakat untuk merawat kulitnya. Fenomena itu menyebabkan perusahaan skincare makin gencar dalam membuat produknya dengan berbagai variasi. Tren yang sangat bagus untuk perkembangan industri skincare ini sangat disayangkan dengan beberapa kasus seperti overclaim skincare dan penjualan beberapa produk ilegal yang sangat merugikan masyarakat. Biasanya masyarakat dengan tingkat literasi minim sangat mudah percaya akan overclaim dari produk tersebut.
      Skincare ilegal kerap menawarkan harga yang murah dan hasil yang instant. Namun, banyak sekali risiko yang besar di balik itu semua, baik bagi kesehatan kulit maupun seluruh tubuh. Contohnya adalah merkuri, meskipun hanya di pakai dipermukaan kulit tetapi efeknya dapat berimbas pada kesehatan ginjal yang terletak didalam tubuh. Meskipun BPOM telah melakukan berbagai upaya, tetapi masih banyak produk ilegal yang terjual secara bebas.Menurut Taruna Ikrar dalam Konferensi Pers di Jakarta "Dalam waktu Juni hingga September 2024 produk kosmetik ilegal telah berhasil diamankan dari berbagai daerah dan sebagian produk berasal dari Tiongkok sejumlah 970 item, 415.035 pcs dengan nilai ekonomi hingga 11,4 milyar rupiah" . Skincare ilegal ini dapat dijumpai di pasar, media sosial, hingga di toko-toko biasa. Sistem pengawasan yang ada saat ini sering kali kalah cepat dengan strategi pemasaran dari penjual produk ilegal.
      Apalagi sekarang E-commerce menjadi sarana yang paling banyak digunakan untuk menjual produk skincare ilegal ini terutama dengan cara livestream membuat penonton merasa lebih tertarik. Tidak semua penonton livestream merupakan orang yang memiliki pemahaman tentang skincare yang baik, apalagi mereka disuguhkan konten-konten livestream tersebut di For Your Page mereka. Selain itu, terkadang penonton juga diberikan klaim berlebihan dijual dengan klaim bombastis seperti "putih dalam semalam." Sayangnya, kontrol terhadap produk-produk di platform ini belum sepenuhnya efektif.
      Fenomena skincare ilegal ini menjadi masalah yang kompleks dan mendesak, sehingga memerlukan langkah-langkah solutif dalam mengatasinya. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan adalah pengetatan regulasi dan pengawasan terutama pada platform di beberapa aplikasi seperti Shopee dan TikTok. Untuk itu, BPOM harus bekerja sama dengan platform e-commerce guna memastikan hanya produk yang memeiliki izin edar yang bisa dijual. Langkah ini dapat diwujudkan dengan menerapkan sistem pelaporan otomatis yang memerikas nomor registrasi BPOM secara real-time. Selain itu diperlukan pula edukasi kepada masyarakat umum mengenai bagaimana cara memilih skincare yang legal untuk digunakan, khususnya bagi mereka yang baru mengenal dunia perawatan kulit. Oleh karena itu, kampanye edukasi harus digencarkan melalui berbagai media, terutama media sosial yang ramai digunakan masyarakat.
      BPOM juga dapat berkolaborasi dengan influencer yang disegani oleh masyarakat untuk memberikan edukasi ini, karena tentu apabila orang yang mereka sukai yang memberi edukasi membuat masyarakat lebih mudah yakin dan lebih mudah untuk sadar akan bahaya dari skincare ilegal. Influencer dapat mengedukasi masyarakat dengan konten yang menarik dan mudah dipahami, seperti melakukan perbandingan produk yang telah terbukti palsu dengan produk asli yang legal.   Â
      Peredaran skincare ilegal tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan individu, tetapi juga mencoreng reputasi industri skincare di Indonesia, yang seharusnya menjadi bagian dari inovasi dan kualitas. Mengatasi masalah ini membutuhkan kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas.
Sebagai konsumen, penting untuk meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian dalam memilih produk. Jangan tergiur harga murah atau klaim hasil instan tanpa memverifikasi legalitasnya. Pastikan produk yang digunakan telah terdaftar di BPOM dan memiliki komposisi yang aman untuk kulit Anda.
     Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI