Wilayah Desa Pasekan merupakan salah satu wilayah yang rawan akan bencana tanah longsor. Secara umum wilayah desa ini memiliki topografi yang bergelombang dan disertai lereng curam. Berada pada ketinggian 900 MDPL membuat wilayahnya rawan akan bencana tanah longsor karena banyak lereng curam yang tersebar diberbagai titik.Â
Ditinjau dari segi historisnya kerap kali ketika memasuki puncak musim penghujan kerap terjadi bencana tanah longsor khususnya di sekitar akses jalan seperti yang terjadi pada Rabu, 28 Februari 2018 tepatnya di Dusun Pluwang terjadi longsor yang menutup setengah jalan alternatif Ambarawa-Bandungan.
Melihat permasalahan ini mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Pasekan berinisiatif untuk melakukan pemasangan plang peringatan bencana tanah longsor dikarenakan masih minimnya papan peringatan di akses jalan yang berpotensi terjadi tanah longsor.
Pemasangan plang dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana tanah longsor sehingga dengan adanya pemasangan plang masyarakat akan lebih mengetahui bahaya yang dihadapi Ketika melalui akses jalan tersebut sehingga dapat lebih berhati-hati dan wasapada.
Program kerja yang dilaksanakan berkaitan dengan SDGs nomor 13 yakni Desa Sadar Perubahan Iklim. Kegiatan ini diawali dengan survei lapangan untuk menginventarisasi akses jalan yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana tanah longsor.Â
Pada tanggal 7 Desember 2022 dilakukan pemasangan plang di Jl. Kali Babon yang terletak di Dusun Kadipiro dan Jl. Praguman - Pluwang yang terletak di Dusun Praguman. Pada tanggal 8 Desember 2022 dilakukan pemasangan plang di Jl. Kemadu - Lengkong yang terletak di Dusun Kemadu. Lalu yang terakhir pemasangan plang dilaksanakan pada 13 Desember 2022 di Jl. RT 14 yang terletak di Dusun Kintelan.
Dengan dilakukannya pemasangan plang oleh mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Pasekan diharapkan mampu bermanfaat khususnya bagi masyarakat Desa Pasekan agar semakin waspada dan Tangguh terhadap potensi bencana yang ada dilingkungan sekitarnya.
