Mohon tunggu...
Kemal Syahid
Kemal Syahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang Fotografer dan Editor Foto dengan pengalaman di bidang yang sama untuk mengabdi di sebuah Organisasi. Sedang menuntut ilmu di Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan merintis karir di bidang yang sama/industri kreatif dimana keterampilan dan pengalaman sebelumnya dapat dimanfaatkan dengan efisien

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membuka Cakrawala Retorika: Hubungan dengan Ilmu Lain dan Prakteknya

18 Juni 2024   20:48 Diperbarui: 18 Juni 2024   21:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ruang lingkup mengacu pada batasan atau cakupan suatu topik. Disajikan oleh Kemal Syahid Mubarok dan Dr. Syamsul Yakin, MA. Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam hal ini, ruang lingkup retorika mencakup berbagai aspek seperti definisi, materi, unsur, tujuan, komponen, serta hubungan retorika dengan disiplin ilmu lainnya. Ruang lingkup retorika melibatkan tiga elemen utama: pembicara, pesan, dan pendengar, yang bisa berinteraksi melalui komunikasi tatap muka atau tatap maya, baik secara verbal (melalui kata-kata lisan dan tulisan) maupun nonverbal (melalui bahasa tubuh dan gerakan).

Retorika dapat dipahami dalam dua cara: secara sempit dan luas. Secara sempit, retorika hanya berarti seni berbicara atau keterampilan berbicara. Namun, secara luas, retorika mencakup seni, keterampilan, pengetahuan, dan ilmu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, serta penggunaan bahasa dan gerakan tubuh. Dalam pengertian ini, retorika tidak hanya terbatas pada pidato atau ceramah, tetapi mencakup seluruh bentuk komunikasi yang terus berkembang, menjadikannya sebagai warisan budaya yang berharga.

Sifat ilmiah retorika meliputi sifat-sifat empirik, sistematik, analitik, objektif, verifikatif, kritis, dan logis. Tujuan utama dari retorika adalah mempengaruhi sikap, opini, dan tindakan pendengar secara efektif dan efisien, yang bisa dicapai melalui pendekatan ilmiah tersebut.

Secara filosofis, retorika mencakup tiga pertanyaan utama: ontologis (apa hakikat retorika), epistemologis (bagaimana cara memperoleh pengetahuan tentang retorika), dan aksiologis (apa manfaat retorika). Awalnya, unsur-unsur retorika hanya terdiri dari pembicara, pendengar, dan pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan rekreatif. Namun, dengan kemajuan teknologi, media juga menjadi unsur penting dalam retorika, mencakup media tradisional, konvensional, dan media sosial.

Tiga komponen utama retorika adalah pathos, logos, dan ethos. Pathos adalah kemampuan membujuk atau mempengaruhi emosi pendengar, membuat mereka merasakan kesedihan, simpati, atau empati. Logos merujuk pada pemikiran yang logis dan masuk akal, memastikan bahwa argumen yang disampaikan dapat diterima oleh akal. Ethos adalah sikap, kepribadian, watak, dan karakter pembicara, yang membuat pesan yang disampaikan dapat dipercaya oleh pendengar.

Retorika sangat terkait dengan ilmu komunikasi karena keduanya membahas interaksi komunikatif manusia, termasuk proses pengiriman pesan dari pembicara, penerimaan pesan oleh pendengar, dan pemrosesan pesan melalui media tertentu. Selain itu, retorika juga berhubungan dengan psikologi, khususnya psikologi pembicara dan pendengar, karena keduanya membahas perilaku dan mental manusia. Saat seseorang berpidato, terjadi tidak hanya proses retorika tetapi juga proses psikologi.

Dalam praktik, retorika dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti retorika pidato atau ceramah yang cenderung informatif dan edukatif, retorika politisi yang cenderung persuasif, dan retorika pemerintah yang cenderung informatif dan persuasif.

Dengan demikian, ruang lingkup retorika mencakup definisi, sifat ilmiah, kerangka filosofis dan praksis, unsur, komponen, dan hubungannya dengan ilmu lain. Pemahaman yang mendalam tentang retorika memungkinkan kita untuk menghargai dan mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif dan efisien dalam berbagai konteks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun