Komunikasi, baik verbal maupun nonverbal, merupakan bagian integral dari interaksi manusia. Disajikan oleh Syamsul Yakin dan Kemal Syahid Mubarok, Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Keefektifan komunikasi non-verbal dipengaruhi oleh berbagai situasi dan kondisi.Â
Komunikator harus mempertimbangkan sejumlah aspek: siapa audiensnya, tujuan pesan, situasi komunikasi, konteks pembicaraan, jalur komunikasi yang digunakan, media yang dipilih, dan acara di mana komunikasi berlangsung.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Nonverbal
1. Audiens (Who Communicates with Whom)
Komunikator perlu memahami siapa yang menjadi lawan bicaranya. Pesan yang disampaikan kepada rekan kerja mungkin berbeda dengan pesan yang disampaikan kepada teman dekat.
2. Tujuan Pesan (For What Purpose)
Tujuan dari komunikasi sangat penting dalam menentukan bentuk dan cara penyampaian pesan. Apakah tujuannya untuk menginformasikan, menghibur, atau meyakinkan?
3. Situasi Komunikasi (In What Situation)
Situasi di mana komunikasi berlangsung dapat mempengaruhi cara pesan disampaikan. Sebuah percakapan informal di kafe akan berbeda dengan presentasi di ruang rapat.
4. Konteks Pembicaraan (In What Context)
Konteks mencakup latar belakang informasi dan kondisi di sekitar komunikasi. Hal ini dapat mencakup budaya, norma, dan kebiasaan yang berlaku.
5. Jalur Komunikasi (In Which Path)
Jalur yang dipilih komunikator untuk menyampaikan pesan juga penting. Apakah melalui tatap muka atau melalui media digital?
6. Media yang Digunakan (In What Media)
Media komunikasi dapat berupa media tradisional, konvensional, atau media baru seperti platform digital.
7. Acara atau Even (In What Events)
Jenis acara atau even di mana komunikasi berlangsung juga menentukan bentuk dan gaya komunikasi.