Mohon tunggu...
Kemal DewoHutomo
Kemal DewoHutomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang 201910340311164

Mahasiswa Teknik Sipil UMM 201910340311164

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Mengenalkan Pakan Fermentasi kepada Peternak Sapi

5 September 2023   20:46 Diperbarui: 18 September 2023   21:52 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Mengenalkan Pakan Fermentasi Kepada Peternak Sapi Dusun Brau

 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa (PMM) bhaktiku negeri yang dilaksanan kelompok 90, gelombang 2, di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). yang beranggotakan Aji Rokib, Rory Alhamda, M. Ali Akbar. L, Ferdian Daffa yang berasal dari prodi Teknik Sipil dan Rizq Fakhrian yang berasal dari prodi Hubungan Internasional, dimana kelompok kami didamping oleh Bapak Drs. Mohammad Jufri, ST., MT sebgai dosen pembimbing lapangan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Dalam kegiatan ini kami berlima melakukan pendekatan kepada para peternak sapi perah dusun Brau, untuk melakukan wawancara tentang menurunya produksi susu sapi perah. Disana kami menanyakan beberapa pertanyaan, seperti : Apakah dampak dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), bagaimana produksi susu setelah terjadi wabah PMK, dan apakah masyarakat setempat sudah mengetahui tentang pakan fermentasi.

Foto : M. Ali Akbar L
Foto : M. Ali Akbar L

Setelah melakukan wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, hasil wawancara yang kami lakukan beberapa peternak mengeluhkan produksi susu sapi perah setelah terjadinya wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), menurun drastis, dimana sebelum adanya wabah PMK tersebut, para peternak sapi perah bisa memproduksi 20-25 liter susu sekali perah, sedangkan setelah adanya wabah PMK tersebut hanya dapat memproduksi 11-15 liter sekali perah. Bukan hanya produksi susu yang menurun tetapi jumlah sapi perah yang ada menurun akibat mati terkena wabah PMK.

"Sebelum PMK, satu ekor sapi bisa mengahsilkan 20-25 liter susu dalam sekali perah, kemudian setelah wabah PMK Muncul dan Sapi perah diberi suntik vaksin PMK, produksi susu menurun drastis, sapi perah hanya menghasilkan 10-15 liter susu saja sudah bagus, bahkan ada beberapa sapi tidak menghasilkan susu" ungkap Pak Sa'id sebagai salah satu peternak sapi perah di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji. Kota Batu.

          Juga tentang pakan fermentasi, peternak sapi perah sudah mengetahui tentang pakan ternak fermentasi, dan pernah melakukan percobaan tetapi mengalami kegagalan, dikarenakan tempat yang digunakan peternak menggunakan polybag plastik yang mudah bocor, "Untuk pakan fermentasi kami sudah mengetahui dan mencobanya, tetapi saat itu gagal, karena kami salah wadah, dulu kami membuat pakan fermentasi menggunakan polybag" Ujar pak Fendi, sebagai kepala dusun dan juga perternak sapi perah di Dusun Brau.

Setelah melakukan wawancara dan mendengar jawaban peternak sapi perah, maka, kami selaku mahasiswa yang melakukan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa memutuskan memberi sosialisasi mengenai pakan fermentasi dan manfaatnya. Pakan fermentasi merupakann solusi yang tepat dalam upaya mengmbalikan produksi susu sapi perah. Dimana pakan fermentasi menghasilkan probiotik dan enzim yang dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan serta mendukung sistem kekebalan tubuh sapi perah.

Dengan mengoptimalkan kondisi mikroba yang menguntungkan dalam sistem pencernaan sapi, pakan fermentasi dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan peradangan. Serta menambah nafsu makan sapi yang berdampak pada produksi susu menjadi lebih stabil seperti sebelum adanya virus PMK. Dengan pengembangan yang tepat, pakan fermentasi bisa menjadi alat yang berharga dalam menjaga kesehatan dan produktivitas sapi perah, serta berkontribusi pada keselamatan pangan dan kesejahteraan peternak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun