Pendidikan Profesi Guru yang akan dilaksanakan tahun depan dengan tujuan untuk peningkatan kualitas guru, menuai kritikan yang tajam. PPG dipandang hanya mengisi kekurangan semata agar dalam hal ini supaya dianggap LPTK sudah berusaha memperbaiki kualitas dari guru. Hal yang sangat disayangkan sekali dan jadi pertanyaan adalah kenapa kualitas S.Pd harus diragukan oleh Pencipta LPTK sendiri, kenapa mereka tidak mecoba untuk membuat kurikulum yang terintegrasi secara maksimal dengan sistem rekruitmen yang kompetitif, dimana di kerucutkan pada upaya yang benar-benar maksimal dalam menjaga kualitas guru. Tetapi mengapa dalam hal ini PPG menjadi ajang kompetitif antara lulusan murni dan pendidikan, dimana terjadi ketimpangan untuk murni cukup 1 tahun sedangkan pendidikan harus 2 tahun, kalau kita lihat dalam hal ini. Pendidikan macam apa PPG itu, kenapa tidak mencontoh negara OEDC seperti Boston University, yang betul-betul menjaga kualitas guru. Menurut saya jika harus diadakan PPG maka LPTK harus konsekuen menutup jurusan pendidikan saja. hal ini jelas merupakan perilaku lepas tangan dari LPTK sebagai penanggung jawab kualitas guru.
Sederhananya adalah, kenapa LPTK tidak membuat kurikulum yang qualified untuk pendidikan, jika memang lulusan S1 pendidikan harus ditempuh strudi selama 6 tahun dengan memadukan kurikulum yang murni dan kurikulum pendidikan yang komplit maka tidak akan terjadi seperti ini. Persepsi saya berarti LPTK atau pemerintah jika tetap melakukan kebijakan PPG, berarti pemerintah tidak serius meningkatkan kualitas pendidikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI