Mohon tunggu...
Kemal Budi Mulyono
Kemal Budi Mulyono Mohon Tunggu... profesional -

SAYA ORANG YANG SUKA MENCARI ILMU

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia Sebagai Indentitas Kebanggaan Bangsa Indonesia

3 September 2012   01:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:59 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Globalisasi budaya pada zaman teknologi, telah membawa manusia mengalami fase interaksi yang tanpa batas. Dimana masing - masing manusia berinteraksi satu sama lain tanpa harus mengenal. Hasil dari interaksi tersebut nampaknya telah merevolusi budaya khususnya bahasa sebagai alat komunikasi. Munculnya bahasa baru baik dari unsur fonem (bunyi), morfem (bentuk), sintaks (struktur), semantik (makna), yang berubah melalui ruang dan waktu, dimana setiap bahasa baru yang muncul menjadi trend setter dari para pengikutnya, tetapi sekarang dengan adanya globalisasi interaksi seperti melalui situs jejaring sosial, bahasa tersebut tidak hanya terpaku pada pengikutnya (baca : komunitas) saja tetapi juga setiap orang yang melihat juga meniru dari perilaku tersebut.

Dalam sosiologi dikenal dengan adanya faktor mode pada pengaruh interaksi, dimana mode tersebut menjadi aturan tersendiri. Semenjak adanya globalisasi mode tersebut, pengaruhnya menjadi semakin meluas dan tanpa sadar menjadi kebiasaan dari para pengguna komunitas ataupun pengguna bukan komunitas yang satu sama nyaman dengan adanya mode tersebut. Hal ini patut dicermati keadaan seperti ini mau tidak mau harus menjadi perhatian bagi pemerhati bahasa pada khususnya, dan bangsa pada umumnya. Apabila hal ini berkelanjutan maka akan merusak dari bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.

Bahasa Indonesia dalam sejarahnya juga mengalami evolusi dari waktu ke waktu. Orang Indonesia dahulu pertama kali menggunakan bahasa melayu, meskipun juga ada bahasa sansekerta ataupun bahasa jawa kuno. Mengapa melayu menjadi alat komunikasi yang populer pada masa itu dan menjadi cikal bakal Bahasa Indonesia antara lain sebagai berikut :


  1. Bahasa Melayu merupakan bahasa yang banyak di gunakan oleh para pedagang - pedagang di jaman ke kekuasaan kerajaan Sriwijaya.
  2. Bahasa Melayu relatif lebih mudah untuk dipelajari ataupun digunakan karena sintaks maupun gramatikalnya tidak bertingkat.
  3. Bahasa Melayu memiliki kelebihan mudah diterima oleh berbagai suku yang ada di Indonesia.


Dari ketiga hal diatas ternyata bahasa Melayu dipertahankan terus sampai pada masa pergerakan Bangsa Indonesia. Pada waktu itu Sumpah Pemuda sebagai tonggak awal untuk menyatakan bahwa Bahasa Indonesia (yang masih menggunakan bahasa melayu) di jadikan sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bung Karno pernah berdebat keras bahwa mengkritik Bahasa Belanda yang menjadi bahasa pengantar di pendidikan, dan juga menjadi bahasa dalam komunikasi baik bersifat administratif ataupun non administratif.

Pertanyaannya adalah apakah sekarang kita sebagai bangsa Indonesia membiarkan bahkan mengikuti budaya bahasa baru (gaul / alay) yang menjadi trend pada saat ini. Apabila kita mencermati hal itu ternyata juga merambah kedalam dunia media visual seperti sinetron ataupun film. Jarang sekali kita menonton film yang memakai kaidah bahasa secara baik dan benar. Sebagian besar dari media tersebut selalu memunculkan sebuah kerusakan bahasa yang "diamini" sehingga menjadi sebuah pembenaran, yang mana selalu membidik pangsa remaja sebagai objeknya. Fenomena tersebut nampaknya kurang direspon oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) sehingga mereka tetap eksis didalam menjalankan bisnis tersebut yang berpengaruh dan bertendensi merusak Bahasa Indonesia sebagai bahasa kita menjadi bahasa yang kacau balau.

Untuk itu perlu adanya peran serius dari berbagai pihak baik dari pihak pemerintah, lingkungan pendidikan, lingkungan media, lingkungan masyarakat, tokoh agama selalu aktif berpartispasi dalam menggerakan, mendorong, mengaktualisasikan, mempromosikan Bahasa Indonesia sebagai bahasanya bangsa Indonesia, budayanya bangsa Indonesia, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang bangga terhadap budayanya dan bangsa yang berwibawa adalah bangsa yang bangga dengan bahasanya sebagai identitas sebuah bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun