"Terima kasih banyak Senior Jaja yang yang tampan dan baik hati" kata Aya pamit pergi.
Pemuda itu mengangguk dengan gaya angkuh. Aya membalikan badannya sambil berusaha menahan tawa melihat ulah seniornya itu.
@@@
Gedung hantu adalah bangunan dua lantai yang selama ini terbengkalai. Sekarang dijadikan gudang penyimpanan barang bekas dan bahan bangunan. Pihak sekolah sudah lama ingin segera merenovasi gedung ini. Namun belum terlaksana. Kenapa para siswa menyebut gedung ini gedung hantu? Kabarnya bukan karena gedung ini ada hantunya, namun hanya karena nama itu terdengar seram dan keren.
Aya bertanya-tanya dalam hati, apa yang sedang dilakukan Erick di sini, pagi-pagi begini? Apa dia bermaksud untuk menggambarkan keadaan gedung yang merupakan salah satu ikon sekolah ini dan tempat favorit bagi para siswa untuk menyendiri ?
Tanpa sengaja Aya menendang sebuah kaleng. Kaleng itu lansung menggelinding menuruni tangga dengan berisik. Aya terlihat kaget. Sementara itu, Erick yang ternyata sedang tidur di kursi panjang yang ada di lantai dua, lansung terbangun. Spontan ia duduk dan memandang ke arah tangga dengan waspada. Ketika itulah ia melihat Aya yang menaiki tangga itu dengan hati-hati.
"Siapa kau ? Berani sekali datang ke tempat ini ? Apa kau tidak tahu kalau ini adalah wilayah kekuasaanku" tanya Erick garang.
Aya menatap Erick dengan pandangan menunduk takut-takut.
Erick menatap lengan baju Aya, tempat tanda kelas berada. Dia melihat 2 balok merah di lengan Aya. Erick tersenyum jahil,
"Oooo... anak kelas dua rupanya. Dimana sopan santunmu !" tegur Erick pura-pura galak. "Apa kau tidak tahu, mengganggu tidur senior hukumannya sangat berat. Mau cari mati ?!"
Aya semakin menundukan kepalanya dengan gemetar. Di sekolah ini berlaku peraturan tak tertulis bahwa "SENIOR ITU BERKUASA !" dan setiap murid yang ada di sekolah ini, terutama para junior, harus selalu mengingat dengan baik sumpah janji junior yang isinya :