Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderela

21 Mei 2019   06:27 Diperbarui: 21 Mei 2019   06:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nana menghela nafas seperti pasrah menerima kekuperan Riska,

"Denger ya anak-anak manizzz ! Erick Wijaya itu adalah senior kita dari kelas 3 IPA A. Dia kan peringkat pertama di daftar cowok terfavorit tahun ini di sekolah kita." jelas Nana.

Aya dan Riska menatap Nana dengan wajah tak percaya,

"Senior ?!"

Ketika itulah terdengar ketukan Pak Ismeth di papan tulis meminta murid-muridnya untuk tenang.

"Okay class ! Because there is something important that I should do this morning, I will leave you for 1 hour with a task. Please open your book at page 23. Do that task and I will collect that after I am back. Remember, I go just for a while, so be quite and don't go anywhere." kata Pak Ismeth memberi peringatan.

Setelah itu Pak Ismeth keluar dari kelas dan murid-murid mulai mengerjakan tugas itu.

Riska lansung mencolek pundak Nana,

"Nana, lo tahu kenapa senior Erick bisa ngasih rekomendasi pada murid sekolah ini. Dia kan juga seorang murid ?" tanya Riska.

Nana tampak berfikir,

"Bener juga ya.  Dia kan cuma seorang murid. Atas dasar apa dia memberikan rekomendasi ?" Nana menatap Aya dengan ekspresi meremehkan, "Lagian anak sekuper lo, masa sih dia bisa kenal ?" tanya Nana tak percaya dan kembali mengerjakan tugas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun