Mohon tunggu...
Kemal Firdaus
Kemal Firdaus Mohon Tunggu... lainnya -

hanya seorang milanisti dan pencinta sepak bola saja

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Timnas U-23, Semakin Maju Semakin Berkembang

20 Juli 2014   05:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:50 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

mungkin judulnya terlalu membesar-besarkan, tapi ini menunjukkan kegembiraan dari seorang fans sepakbola yang ingin melihat timnas Indonesia (segala umur) dapat berbicara banyak di dunia.

kemarin, Jumat 18 Juli 2014, merupakan salah 1 hari bersejarah (mungkin) bagi fans timnas dan pemain timnas itu sendiri.  Timnas U-23 yang akan berlaga di Asian Games melakoni laga persahabatan nan bersejarah melawan salah 1 kekuatan Italia, AS Roma.  AS Roma yang merupakan runner-up liga italia musim lalu, melakoni laga persahabatan pertamanya musim ini melawan timnas Indonesia U-23 dengan kekuatan penuh.  Pemain-pemain macam, Nainggolan, Totti, Llajic, Boriello, hingga pemain anyar seperti A.Cole dan Emanuelson diturunkan di pertandingan ini.  Walaupun hanya bermain kira-kira 33menit, pemain tersebut setidaknya sudah turun ke lapangan.

Pertandingan tersebut sebenarnya sudah dapat diprediksi bahwa timnas akan kalah.  Hasil akhir memang kalah, timnas U-23 harus mengakui keunggulan AS Roma dengan skor 1-3.  Namun, bukan itu yang saya lihat.  Mungkin orang lain hanya berfikir menang, menang dan menang.  Permainan timnas U-23 sangat layak untuk dilihat.  Taktik seperti long pass yang tidak jelas sangat dikurangi takarannya (mungkin malah tidak ada) dan pertahanan yang hanya melihat bola pun dihilangkan.  Sangat menarik untuk melihat permainan timnas U-23 kemarin.  Seperti melihat permainan junior mereka (timnas U-19), timnas U-23 memainkan pola pepepa (pendek-pendek-panjang) meskipun belum sempurna.  Taktik permainan mereka jelas, dasar 50-70-100 pun mereka pahami.  50-70-100 adalah dimana 50 (daerah pertahanan) tidak boleh dribble - 70 (daerah tengah) boleh dribble tapi disarankan passing - 100 (daerah menyerang) boleh dribble.

Pemain-pemain seperti Manahati Lestusen dan Alfin Tuassalamony mungkin lebih berpengalaman karena mereka pernah bermain di CS Vise, tetapi pemain yang lain sangat layak mendapat apresiasi (seperti Dedi Kusnandar, Andritany, Rasyid Bakrie dan Bayu Gatra.  Jarang terjadi passing-error disebabkan pemain yang lain dapat mengisi ruang yang kosong.  Gol yang diciptakan oleh Rasyid Bakrie pun tercipta berkat connection yang tepat antarpemain Indonesia.Rasyid pun dengan sangat tenang berhasil menceploskan bola ke gawang Bogdan Lobont.

Sebagai fans timnas pun saya berharap Garuda Muda dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi melawan Lazio dan Cagliari.  Saya berharap mereka juga dapat mendapat hasil yang maksimal di Asian Games.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun