Mohon tunggu...
Kelvin Yohanes
Kelvin Yohanes Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bisa Hidup Tanpa Plastik?

19 Oktober 2016   22:01 Diperbarui: 19 Oktober 2016   22:20 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plastik adalah istilah umum bagi polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen-elemen lain yang mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung-menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer.

Tentunya, tidak asing di telinga kita. Bahkan benda yang satu ini sudah menyatu dan melekat dalam hidup manusia. Kalau kita belanja di minimarket, walaupun belanja hanya satu, dikasih plastik. Beli makanan dibungkus ada plastiknya, Makanan gorengan ada plastiknya, Minum pakai sedotan plastik, Beli jus gelasnya plastik. Rasanya sulit untuk bisa lepas dan berhenti menggunakan plastik.

Penggunaan plastik berlebih dan pembuangan sampah plastik tidak pada tempatnya mejadi masalah bagi lingkungan kita, mengingat sifatnya yang sulit diurai. Bahkan dampaknya sudah mulai dirasakan. Menurut United Nations Environment Programme), setiap mil persegi lautan mengandung sekitar 46.000 lembar plastik.

 Dan hal ini menyebabkan banyak mahkluk hidup di laut yang mati tiap tahunnya, karena mengira, bahwa plastik yang mengambang tersebut adalah makanan. Padahal, tanpa disadari, tindakan manusia yang membuang sampah sembarangan yang berakhir di laut, membuar  sumber daya yang ada di laut tercemar. Tidak hanya itu, dampak lain yang ditimbulkan dari pembuangan sampah plastik tidak pada tempatnya membuat banyak saluran air dan sungai terhambat alirannya, sehingga menimbulkan banjir. Tentu dua dampak ini akan mengganggu kehidupan manusia.

Pertanyaannya adalah, apakah kita bisa hidup tanpa plastik? Bisa. Lalu bagaimana caranya ?

  • Dimulai dari diri sendiri.Dengan mengurangi penggunaaan plastik, tentu akan menimbulkan pengaruh besar apabila hal ini dilakukan bersama – sama. Contoh kongkrit yang bisa dilakukan adalah, membawa tas sendiri ketika berbelanja, membawa botol minuman sendiri, membawa tempat makan saat membeli jajanan.
  • Mendaur Ulang Plastik. Plastik bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan, seperti Kotak Pensil dari botol plastik, Tas yang berasal dari jahitan plastik dan menggunakan tas itu untuk membcawa belanjaan dari pasar, sehingga tidak memerlukan plastik lagi untuk membawanya. Dengan ide kreatif, kita bisa menjadikan itu sebagai pot tanaman atau bahkan menjadi peluang bisnis yang ramah lingkungan. Akan lebih baik lagi, jika botol plastik yang sudah dipakai, dikumpulkan, kemudian di berikan kepada pemulung.
  • Dibangun Sistem Bebas Plastik. Hal yang bisa dilakukan setelah membangun kesadaran diri sendiri adalah dibangunnya sistem, yang melibatkan perusahaan, pemerintah dan masyarakat. Disini perusahaan harus membuat produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang, sementara pemerintah perlu melakukan pengawasan dan mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti “Plastik Berbayar”, dan masyarakat lah yang melaksanakan kebijakan pemerintah tersebut.  

Kita bisa lihat, karena plastik, bumi kita akan terancam. Oleh karenanya diperlukan kesadaran dari diri sendiri untuk bisa mengurangi penggunaan plastik.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun