Sungai, sagu, dan warga sekitar
Sungai Ajkwa yang dulunya selebar 200 meter kini akibat rembesan limbah Freeport menjadi tinggal 5 meter. Air sungai yang menjadi transportasi air utama warga mimika ini tak bisa lagi dengan leluasa dilewati kecuali jika air pasang sedang terjadi. Persoalan ini akhirnya menghajar sektor sagu yang berada di sekitaran sungai. Akibatnya, warga tak lagi mengelola juga mengonsumsi sagu dan beralih ke ikan-ikanan.
Problem selanjutnya, ikan juga ikut tercemar oleh limbah sehingga tak bisa dijual ke pasar karena para pedagang menolak membeli jika mengetahui ikan-ikan tersebut berasal dari Sungai Ajkwa. Akhirnya mereka mau tak mau harus kembali lagi menjadi penambang emas ilegal "di tanahnya sendiri".
Sumber : Tempo.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H