Mohon tunggu...
kelvin ramadhan
kelvin ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Sleepy man

Kaum burjois jogja | Bertekad minimal sekali sebulan menulis di sini | Low-battery human| Email : Kelvinramadhan1712@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia dan Vietnam : Ironi Perjalanan Waktu Sejak Final Piala AFF U-19 2013

31 Januari 2019   10:03 Diperbarui: 31 Januari 2019   17:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spirit muda Vietnam memang yang terbaik di antara kontestan tim-tim negara lain. Dengan rata-rata usia 20,3 tahun mereka mampu membuktikan kekuatan pemain muda kepada publik. 

Kemudian pertengahan 2018 di dalam rangkaian acara Asian Games Timnas U-23 mereka mampu menembus babak semifinal dan juga menorehkan sejarah sebagai generasi pertama yang mampu menembus semifinal Asian Games sepanjang sejarah. 

Belum lagi, kesuksesan mereka menjuarai piala AFF 2018 pada bulan Desember lalu dengan rekor tanpa terkalahkan sekalipun ! 

Dan yang terakhir pada bulan lalu mereka "lagi-lagi" membuat kejuatan dengan lolos hingga babak perempat final piala Asia. Walapun akhirnya terhenti oleh Jepang. Namun, capaian tersebut sangatlah superior dibandingkan dengan sejarah masa lalu persepakbolaan Vietnam.

Hal yang patut digarisbawahi adalah rata-rata dari para pemain Vietnam tersebut adalah alumnus generasi "Runner-up" piala AFF U-19 lima tahun lalu !. Ini sangat disayangkan karena kita yang merupakan "Sang juara" tidak dapat berbuat banyak setelahnya. Nguyen Chong Phuong cs telah berhasil membuktikan kepada Evan Dimas cs atas prestasi demi prestasi yang dicapainya setelah kejadian final AFF lalu.

Sudah saatnya kita mengikuti jejak Vietnam dalam mengelola persepakbolaanya. Tidak ada lagi intrik politik dalam setiap pengambilan kebijakannya, pengelolaan yang professional oleh perusahaan SWASTA terhadap jalannya liga lokal Vietnam (V-League). Suasana kompetitif akhirnya tercipta melalui skema-skema di atas. 

Padahal, dulunya Vietnam juga mengalami hal yang sekarang dialami oleh Indonesia saat ini. Mulai dari pengaturan skor, masuknya politik dalam persepakbolaan, kematian supporter sepakbola hingga bobroknya orang-orang di dalam federasi mereka. Mereka berbenah hingga menjadi seperti saat ini. Kita kapan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun