Mohon tunggu...
Kelompok Tigatujuh
Kelompok Tigatujuh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

kami sekumpulan mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengabdian Masyarakat: Diskusi Lahan Pertanian oleh KKN-T 37 UMSIDA 2023

11 Juli 2023   09:36 Diperbarui: 11 Juli 2023   09:41 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paguyuban Kelompok Tani Desa Penambangan (Dokpri)

Diskusi permasalahan pertanian yang ada di desa penambangan kecamatan balongbendo kabupaten sidoarjo yang diadakan langsung oleh KKN-T 37 UMSIDA 2023 di posko KKN-T 37 UMSIDA 2023 dengan narasumber Dr., Ir. Sutarman M.P. dosen dari FAKULTAS SAINTEK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO. Seminar ini bertema "DISKUSI PERMASALAHAN LAHAN PERTANIAN DI DESA PENAMBANGAN" dengan cara diskusi dua arah yang dimana audiensi bisa langsung bertanya tentang permasalahannya masing masing. Kegiatan ini ditujukan untuk paguyuban kelompok tani masyarakat desa penambanganyang diharapkan bisa membawa perubahan untuk sektor pertanian desa penambangan.

 (Dokpri)
 (Dokpri)

 (Dokpri)
 (Dokpri)
Di desa ini ada sekitar kurang lebih 50 ha lahan pertanian berupa sawah yang tidak produktif / tidak bisa ditanami dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yang dimana ini sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu dimana warga bisa menggantungkan hidup mereka hanya dari pertanian karena hasil dari pertanian khususnya untuk komuditas padi di desa penambangan sangatlah menjanjikan, hasil pertanian yang bagus ini didukung dengan sistem pengairan untuk lahan pertanian di desa penambangan sangatlah bagus.

Permasalahan yang mengakibatkan lahan seluas kurang lebih 50 ha tidak produktif lagi ini disebabkan oleh :

  • Kurangnya generasi muda yang terjun di sektor pertanian.
  • Serangan hama yang sulit dikendalikan.
  • Harga pupuk yang sangat mahal
  • Metode pemupukan yang salah.
  • Pemahaman penggunaan pupuk organik masih kurang,
  • Anggaran dari desa untuk sektor pertanian kurang.
  • Masyarakat yang masih bergantung dengan metode pertanian yang konvensional.

Strategi mitigasi yang yang telah diutarakan oleh Dr., Ir. Sutarman M.P. yakni untuk metode pertanian tidak selalu bergantung pada tanaman basah yaitu padi. metode tersebut bisa mempengaruhi kualitas tanah maka kedepannya diharapkan bisa melakuan penanaman setelah padi ditanami kedelai atau kacang -- kacangan atau bahkan ditanami dengan tanaman palawija. Untuk masalah pengendalian hama diharapkan bisa sejalan menggunakan 1 metode saja agar memaksimalkan metode yang diterapkan. Untuk pupuk tidak harus bergantung pada pupuk kimia, karena harga untuk pupuk kimia sendiri cukuplah mahal dan juga karakteristik pupuk ini mudah menguap, maka disarankan untuk mulai sedikit beralin pada pupuk organik yang bahakan warga bisa membuatnya sendiri dari bahan -- bahan yang dianggap limbah. Untuk anggaran dari desa yang diharapkan kelompok tani desa penambangan ialah perbanyak di sektor pertanian bukan di fasilitas penunjang untuk pertanian, karena fasilitas untuk pertanian dianggap sudah cukup oleh paguyuban kelompok tani desa penambangan.

Peninjauan Lokasi Oleh Dr., Ir. Sutarman M.P.  (Dokpri)
Peninjauan Lokasi Oleh Dr., Ir. Sutarman M.P.  (Dokpri)

Tidak hanya diskusi Dr., Ir. Sutarman M.P. juga terjun langsung ke lokasi lahan pertanian untuk melihat dan memastikan apa yang disampaikan pada saat diskusi di posko KKN-T 37 UMSIDA 2023 sudah tepat sasaran dan bisa diterapkan oleh masyarakat kelompok tani desa penambangan. dan Dr., Ir. Sutarman M.P. bersedia datang kembali untuk mewujudkan yang menjadi harapan paguyuban kelompok tani desa penambangan.

https://www.instagram.com/kelompok37_kknt23/?hl=id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun