Di Era 5.0, kemampuan berkomunikasi yang efektif menjadi semakin penting dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya dalam lingkungan profesional, tetapi juga dalam interaksi di kehidupan sehari-hari. Kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan persuasif diperkirakan akan menjadi kunci sukses di masa mendatang. Menyadari pentingnya hal ini, sebuah tim pengabdian masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka mengadakan kegiatan yang bertemakan "Public Speaking, Pintar Komunikasi di Era 5.0" untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa dan siswi di SMKN 20 Jakarta.
Alasan menjadikan SMKN 20 Jakarta sebagai tempat untuk menyelenggarakan kegiatan ini adalah SMK memiliki kurikulum yang berbeda dengan SMA. Di SMK, siswa mempelajari ilmu dengan jurusan tertentu berdasarkan keahlian yang diminati. Oleh karena itu, public speaking di SMKN 20 Jakarta mungkin lebih fokus pada konteks bisnis, teknologi, atau industri tertentu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula SMKN 20 Jakarta dan dihadiri oleh siswa dan siswi dari berbagai jurusan. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya kecakapan komunikasi di era digital, serta melatih keterampilan public speaking yang efektif. Dalam sambutannya, kepala sekolah SMKN 20 Jakarta menyampaikan bahwa di era 5.0, dimana teknologi semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien menjadi sangat krusial untuk menjembatani berbagai kepentingan.
Era 5.0 sendiri merupakan fase lanjutan dari revolusi industri 4.0, di mana fokus utama adalah integrasi teknologi dengan kehidupan manusia secara lebih harmonis. Dalam konteks ini, komunikasi yang efektif bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga tentang membangun hubungan, kerjasama, dan pemahaman yang lebih dalam. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini menitikberatkan pada aspek-aspek komunikasi yang lebih manusiawi dan empatik, yang sangat relevan dengan tuntutan zaman.
Selama acara berlangsung, peserta kegiatan dibekali dengan materi dan teknik public speaking yang komprehensif. Bapak Safier Ramdani selaku pemateri memberikan pemaparan intensif mengenai kiat - kiat menguasai keterampilan public speaking. Pada awal pembukaan materi seminar, pemateri membuka acara seminar ini dengan menceritakan pengalamannya dalam menguasai teknik komunikasi yang baik dan benar. Kemudian, pemateri menjelaskan bahwa ada banyak hal yang perlu diperhatikan jika ingin cakap dalam berkomunikasi, seperti memahami audiens dan topik yang dibicarakan sebelum memulai pembicaran dengan orang lain, serta menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh lawan bicara. Selain itu, peserta juga diajak untuk memahami pentingnya empati dalam komunikasi, terutama dalam konteks era 5.0 yang menuntut interaksi manusia yang lebih mendalam dan bermakna meski melalui platform digital. Dalam presentasinya, Pak Safier menekankan pentingnya kemampuan berbicara di depan umum dalam dunia profesional. Ia menjelaskan bahwa keterampilan ini tidak hanya membantu dalam proses wawancara kerja, tetapi juga dalam membangun jaringan profesional dan mempresentasikan ide-ide dengan efektif.
Selain itu pemateri, Bapak Safier Ramdani juga menekankan bahwasanya ada beberapa hal penting yang harus diketahui dan dipersiapkan mengenai public speaking itu sendiri. Pertama adalah Nervousness Is Normal. Practice and Prepare, Pak Safier mengatakan bahwa semua orang merasakan reaksi fisiologis seperti detak jantung yang cepat dan tangan gemetar. Jangan mengaitkan perasaan ini dengan performa buruk atau kegagalan. Persiapan adalah kunci mengatasi kecemasan. Pelajari materi dengan baik dan latihanlah sebanyak mungkin. Kedua adalah Kenali Audiens. murid SMKN 20 JAKARTA.Â
Pelajari sebanyak mungkin tentang pendengar agar dapat memilih kata-kata yang sesuai dan memahami tingkat informasi yang mereka butuhkan. Ketiga adalah Organisasi Materi. Membuat kerangka pidato dengan menuliskan topik, tujuan umum, tujuan spesifik, ide utama, dan poin-poin penting. Tarik perhatian audiens dalam 30 detik pertama. Keempat ialah Perhatikan Umpan Balik dan Sesuaikan. Fokuskan pada audiens. Perhatikan reaksi mereka, dan tetap fleksibel. Public Speaking yang terlalu kaku akan membuat pendengar kehilangan minat. Kelima ialah Biarkan Kepribadian Muncul. Jadilah diri sendiri. Jangan hanya menjadi pembicara yang membaca teks. Kepribadian yang tampil akan meningkatkan kredibilitas pembicara. Keenam yaitu Gunakan Humor, Cerita, dan Bahasa Efektif. Sisipan anekdot lucu dalam presentasi untuk menarik perhatian audiens. Menggunakan bahasa yang efektif dan mudah dipahami.
Tidak hanya terbatas pada pemaparan teori, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab, di mana peserta diberi kesempatan untuk melatih kepercayaan diri mereka dengan mengemukakan pendapat atau pertanyaan yang ingin mereka tanyakan berdasarkan materi yang telah mereka pelajari. Dengan bimbingan langsung dari pemateri, peserta diberikan masukan konstruktif untuk meningkatkan kemampuan mereka. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini, ia merasa wawasannya mengenai berkomunikasi di era digital jadi lebih meningkat dibandingkan sebelumnya. Ia merasa lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum dan memahami cara menyampaikan pesan dengan lebih efektif. "Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Sekarang saya lebih mengerti bagaimana cara menyusun pidato yang baik dan menarik perhatian audiens," ujarnya.
Aspek lain yang tak kalah penting dari kegiatan ini adalah penyadaran mengenai penggunaan teknologi dalam komunikasi. Di era digital, platform seperti media sosial, email, dan aplikasi pesan instan menjadi alat utama dalam berkomunikasi. Namun, penggunaan yang kurang bijak dapat menghambat komunikasi yang efektif. Oleh karena itu, peserta juga diberikan wawasan mengenai etika komunikasi digital, bagaimana menyusun pesan yang jelas dan sopan, serta pentingnya menjaga privasi dan keamanan informasi.