Lele merupakan ikan air tawar yang cukup banyak dibudidayakan oleh masyarakat Desa Yosowilangun Lor. Umumnya, di masa panen, ikan lele akan langsung dijual tanpa diolah terlebih dahulu. Oleh karena itu, muncul gagasan dari kelompok 471 untuk membuat abon lele sebagai salah satu cara dalam meningkatkan nilai jual ikan lele.
Inovasi abon lele ini disampaikan kepada masyarakat dalam kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan  Pengembahan Kewirausahaan: Pembuatan Abon Lele. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 15 Agustus 2022 di balai Desa Yosowilangun Lor. Dihadiri oleh perwakilan setiap GerbangMas di Desa Yosowilangun Lor, sosialisasi dan pelatihan ini disambut dengan antusias oleh peserta. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi mengenai kandungan gizi yang dimiliki oleh ikan lele, cara pembuatan, hingga proses kewirausahaan lainnya seperti branding, pengemasan, dan marketing.Â
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan abon lele, di mana peserta mencoba membuat abon lele dan didampingi oleh mahasiswa kelompok 471. Dalam pembuatannya, abon lele ini disubstitusi dengan nangka muda. Tujuan dari substitusi ini untuk menambahkan serat pada abon lele yang dikonsumsi serta menambah pula kandungan gizi dan manfaat dari abon lele.Sosialisasi dan pelatihan mengenai pembuatan abon lele ini merupakan salah satu bentuk program kerja mahasiswa KKN UMD 2022 Kelompok 471 di Desa Yosowilangun Lor, Lumajang. Program kerja ini merupakan bagian dari tematik "kewirausahaan" yang ditawarkan oleh LP2M UNEJ.
Sosialisasi dan pelatihan mengenai pembuatan abon lele ini merupakan salah satu bentuk program kerja mahasiswa KKN UMD 2022 Kelompok 471 di Desa Yosowilangun Lor, Lumajang. Program kerja ini merupakan bagian dari tematik "kewirausahaan" yang ditawarkan oleh LP2M UNEJ.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H