Warga Gandeng Mahasiswa KKN UIN Walisongo untuk Tanggulangi Covid-19 dengan Rutin Penyemprotan Disinfektan

 "Meskipun dana dari pemerintah sudah habis, kita bergerak sendiri demi keamanan masyarakat dari Covid-19" -- Sukari (52) Ketua RW 1 Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Gerak cepat tanggulangi COVID-19 warga RW 1 Kelurahan Cepoko semprotkan disinfektan tiap minggu. Pemerintah menggalakan berbagai penanggulangan dan pencegahan Covid-19, salah satunya melalui penyemprotan disinfektan yang sudah sering dijalankan. Warga RW 1 Kelurahan Cepoko sigap menggalakan program tersebut dengan gandeng Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang, penyemprotan terus dilakukan rutin tiap minggu, ditambah ketika ada warga yang terdeteksi Covid-19.

Terlihat antusias warga bersama mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dalam melakukan penyemprotan disinfektan. Menurut Sukari Ketua RW 1 Cepoko, tidak ada kesulitan dalam membangkitkan kepedulian masyarakat, semua aktif bergerak dalam menanggulangi Covid-19 walaupun dana dari pemerintah sudah habis tapi tetap dilakukan dengan dana pribadi warga, semua atas dasar kepedulian, terlebih disokong dengan Mahasiswa KKN dari UIN Walisongo yang sigap membantu.

"Walaupun penyemprotan disinfektan tidak ada dalam program kami, tapi sudah seharusnya ketika warga membutuhkan, kami selalu sigap turun langsung. KKN bukan hanya menjalankan program kerja yang sudah disusun, tapi pada mestinya pengabdian dilaksanakan setulus dan serta merta sigap menceburkan diri pada wilayah pengabdian." Ungkap Hanif, Koordinator Kelompok 35 KKN UIN Walisongo.

"Sebagai warga saya tidak merasa terganggu sama sekali, meskipun bau cairan disinfektan cukup menyengat, menurut saya ini hal yang sepatutnya dijalankan dan dapat ditiru warga di wilayah lain agar cepat melakukan aksi penaggulangan Covid-19" Ucap Saromah (33) salah satu warga RW 1 Kelurahan Cepoko.

Penyemprotan dilaksanakan dengan pembagian tim tiap RT, dan sesuai aturan protokol kesehatan, menggunakan masker, juga warga dan mahasiswa KKN yang ikut, dicek terlebih dahulu suhu tubuhnya, dan memastikan tidak dalam keadaan kurang sehat. Usai sekali penyemprotan, dilakukan pengulangan lagi dengan harapan virus benar-benar mati.