Mohon tunggu...
Rahmi Hana
Rahmi Hana Mohon Tunggu... Administrasi - Gobble

Knowledge.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peduli Akhlaq Qur'ani: Mahasiswa KKN UIN Walisngo Abdikan Diri di TPQ

4 Maret 2021   19:34 Diperbarui: 4 Maret 2021   19:46 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok 35 KKN MIT DR 11, dari UIN Walisongo Semarang melakukan pengabdian di salah satu TPQ di Desa Cepoko, Gunung Pati. TPQ Aswaja Namanya. Bertempat di Desa Cepoko RT 04 RW 01 Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Dengan sistem bergilir, 3-4 anggota Kelompok 35 secara bergantian membantu guru di TPQ untuk menyimak dan belajar bersama di TPQ Aswaja, sesuai dengan jadwal piket yang telah disepakati. 

Dikarenakan anggota kelompok 35 tidak menetap tinggal di Desa Cepoko, jadi setiap anggota yang piket harus rela berangkat pagi dari rumah atau tempat domisili masing-masing, untuk ikut mengajar di jam pagi. Yakni dimulai jam 08.00. Dilanjutkan dengan jadwal sore  yaitu jam 16.00. Oleh sebab itu, Kelompok 35 hanya membantu di hari selasa dan hari kamis saja.

Taman pendidikan Quran atau TPQ Aswaja menjadi tempat anak-anak melakukan rutinitasnya menimba ilmu agama. Tidak hanya ilmu membaca ayat al-Quran saja, anak-anak yang mengaji di TPQ juga belajar doa-doa harian, menghafal surat-surat pendek, nama-nama nabi, malaikat dan lain-lain. TPQ Aswaja di masa pandemi ini biasa memulai jam pelajaran di pagi (pukul 8.00 WIB) dan sore hari (pukul 16.00 WIB). 

Biasanya, jam pagi di isi oleh anak-anak dari kelas pra paud sampai kelas 2A, sedangkan kelas diatasnya mengaji di jam sore. Menurut keterangan bu Nurul, salah satu pengajar di TPQ Aswaja, sebelum pandemi biasanya TPQ diadakan hanya sore hari. Namun karena sekolah dilakukan dari rumah, maka TPQ dilakukan dilakukan dalam dua waktu dalam satu hari, yaitu pagi dan sore. 

Selain itu, pembagian waktu masuk TPQ dilakukan untuk mengurangi jumlah kerumunan saat kegiatan belajar di TPQ berlangsung. Disamping itu, kegiatan mengaji di TPQ Aswaja menjadi lebih cepat karena setelah belajar mengaji (menyetorkan) bacaannya ke guru, anak-anak dipersilahkan untuk pulang. Hal ini dilakukan juga agar anak tidak terlalu lama berada dalam kerumunan.

Salah satu aktivitas anggota Kelompok 35 saat membantu mengajar adalah membuka majelis. Seperti pembukaan majelis pada umumnya, pembelajaran dimulai dengan bacaan suratul fatihah. Dilanjutkan dengan hafalan doa-doa harian atau surat pendek yang dilantunkan bersama-sama dengan dipandu guru atau anggota kelompok 35.  

Kesempatan ini juga digunakan oleh teman-teman anggota kelompok 35 untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kesehatan atau gizi. Setelah pembukaan yang diakhiri dengan doa belajar, kegiatan TPQ dilanjutkan dengan setoran bacaan dari anak-anak TPQ. Yaitu anak-anak memberikan buku PRESTASI yang berisi keterangan halaman terakhir dari Al-quran atau capaian bacaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun