Mohon tunggu...
Kelompok 31 KKN T Unipma
Kelompok 31 KKN T Unipma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas PGRI Madiun

Kelompok 31 KKN-T PM ini mengabdikan diri di Desa Selopanggung, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Dalam program kerja kami, kami mengusung 6 tema KKN-T yang mana nantinya akan dipublikasikan melalui website ini.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Workshop Analisis SWOT Dalam Keberlanjutan Bisnis KKN-T PM Di Desa Selopanggung

31 Januari 2025   11:34 Diperbarui: 31 Januari 2025   11:34 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Workshop Analisis SWOT

Selopanggung, 8 Januari 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Selopanggung telah mengadakan workshop berjudul "Analisis SWOT dalam Keberlanjutan Bisnis". Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan strategi bisnis yang lebih berkelanjutan.

Desa Selopanggung memiliki potensi ekonomi yang besar dengan banyaknya pelaku UMKM di berbagai sektor, seperti kerajinan tangan, kuliner, dan pertanian. Namun, tantangan dalam mempertahankan bisnis tetap eksis di tengah persaingan pasar dan perubahan ekonomi masih menjadi kendala utama. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T berinisiatif mengadakan workshop yang membekali para pelaku usaha dengan pemahaman tentang Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) untuk membantu mereka merancang strategi bisnis yang lebih efektif.

Workshop ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK yang terdiri dari pengusaha kecil dan menengah di Desa Selopanggung. Dalam sesi pembukaan, Ketua Kelompok KKN-T menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan strategis kepada para pelaku usaha agar lebih siap menghadapi tantangan bisnis ke depan.

Workshop dimulai dengan pemaparan mengenai konsep dasar Analisis SWOT oleh dosen pembimbing lapangan. Beliau menjelaskan bahwa pemahaman yang baik terhadap kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) dapat membantu UMKM mengembangkan bisnisnya, sementara mengidentifikasi kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats) dapat meminimalkan risiko yang dihadapi.

Selain teori, peserta juga diajak untuk melakukan praktik langsung dengan menganalisis usaha mereka masing-masing menggunakan metode SWOT. Dalam sesi ini, para mahasiswa KKN-T membimbing peserta untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keberlangsungan bisnis mereka. Dengan pendekatan interaktif, peserta diberikan lembar kerja untuk mencatat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mereka hadapi dalam menjalankan usaha.

Proses ini menjadi momen refleksi bagi banyak peserta, karena mereka mulai menyadari aspek-aspek bisnis yang sebelumnya kurang diperhatikan. Beberapa pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner, seperti usaha produksi keripik pisang dan kopi lokal, berbagi pengalaman mereka dalam mengatasi tantangan usaha. Mereka mengungkapkan bahwa persaingan dengan produk serupa dari daerah lain menjadi salah satu kendala utama. Namun, dengan memahami keunggulan produk mereka, seperti bahan baku yang lebih berkualitas dan cita rasa khas, mereka dapat mencari strategi pemasaran yang lebih efektif untuk menarik pelanggan.

Salah satu peserta, pemilik usaha kerajinan anyaman bambu, menyampaikan bahwa melalui workshop ini ia mendapatkan wawasan baru mengenai cara memanfaatkan kekuatan bisnisnya dalam menghadapi persaingan pasar. "Selama ini saya hanya fokus pada produksi, tanpa memikirkan strategi pemasaran yang lebih luas. Dengan memahami SWOT, saya bisa lebih tahu langkah apa yang harus diambil untuk mengembangkan usaha," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa melalui analisis SWOT, ia menyadari bahwa kelemahan terbesar dalam bisnisnya adalah kurangnya akses pasar dan promosi yang masih terbatas pada lingkungan sekitar. Dengan masukan dari mahasiswa KKN-T, ia berencana untuk mulai memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran, serta menjalin kerja sama dengan toko oleh-oleh di daerah sekitar.

Tidak hanya itu, beberapa peserta lain juga mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi, seperti keterbatasan modal, kurangnya inovasi produk, serta sulitnya mendapatkan bahan baku berkualitas dengan harga terjangkau. Dalam diskusi kelompok, para peserta saling berbagi pengalaman dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa KKN-T turut memberikan saran mengenai strategi bisnis yang dapat diterapkan, seperti diversifikasi produk, pemanfaatan teknologi digital, serta optimalisasi jaringan pemasaran.

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Kepala Desa Selopanggung mengapresiasi upaya mahasiswa KKN-T dalam memberdayakan UMKM lokal. "Kami sangat berterima kasih atas inisiatif mahasiswa KKN-T yang telah membantu masyarakat dalam mengembangkan strategi bisnis. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi pelaku usaha di desa kami," ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa keberadaan mahasiswa KKN-T di desa mereka tidak hanya membawa ilmu baru, tetapi juga semangat dan motivasi bagi masyarakat untuk terus berkembang.

Setelah sesi pemaparan dan praktik, mahasiswa KKN-T juga membantu peserta dalam menyusun rencana aksi berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah mereka buat. Setiap peserta diminta untuk menuliskan langkah konkret yang akan mereka ambil dalam jangka pendek dan jangka panjang. Beberapa peserta berkomitmen untuk mulai memperbaiki branding produk mereka, sementara yang lain berencana mencari peluang kerja sama dengan pihak luar untuk memperluas pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun