Selopanggung, 6 Januari 2025 - Sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat desa, Kelompok 31 Tim UMKM Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) tahun 2025 melaksanakan program kerja berupa workshop bertajuk "Pemanfaatan Media Sosial dan Marketplace untuk Meningkatkan Pemasaran Produk UMKM" di Desa Selopanggung pada tanggal 6 Januari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa tersebut memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pemasaran produk mereka.
Desa Selopanggung memiliki banyak potensi ekonomi lokal, khususnya produk UMKM seperti kerajinan tangan, makanan tradisional, dan produk agribisnis. Namun, keterbatasan pengetahuan tentang pemasaran digital sering menjadi kendala bagi para pelaku UMKM untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan perkembangan teknologi saat ini, pemasaran berbasis digital menjadi solusi yang dapat membantu UMKM memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan secara signifikan.
Melalui workshop ini, Tim KKN-T PM UNIPMA berupaya memberikan solusi praktis dengan memberikan pelatihan langsung terkait strategi pemasaran digital, pembuatan konten promosi yang menarik, serta penggunaan fitur iklan berbayar yang dapat meningkatkan daya saing produk UMKM Desa Selopanggung, baik di tingkat regional maupun nasional.
Workshop ini diadakan di Balai Desa Selopanggung dengan dihadiri oleh lebih 15 peserta yang merupakan pelaku UMKM lokal. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh Kepala Desa Selopanggung, yang menyampaikan pentingnya transformasi digital dalam mendukung perkembangan UMKM serta harapannya agar para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini secara maksimal.
Workshop ini menghadirkan pemateri dari dosen Universitas PGRI Madiun, yaitu Ibu Dr. Apriyanti, S.E., M.M., CPSMM., yang memiliki pengalaman dalam bidang pemasaran digital. Sebelum sesi utama dimulai, dilakukan pretest untuk mengukur pemahaman awal peserta mengenai pemasaran digital dan strategi pemanfaatan media sosial.
Materi workshop disampaikan secara sistematis dengan berbagai sesi, antara lain sesi pengantar yang memperkenalkan media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif serta pengenalan marketplace populer seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Selanjutnya, peserta diberikan pelatihan mengenai pembuatan konten digital, di mana mereka diajarkan cara mengambil foto dan video produk yang menarik, menulis deskripsi produk yang menjual, serta memahami penggunaan hashtag dan algoritma media sosial untuk meningkatkan engagement.
Selain teori, peserta juga mengikuti sesi praktik langsung yang mengajarkan cara membuat akun media sosial bisnis, menyusun strategi konten harian, serta memanfaatkan fitur iklan berbayar di platform seperti Facebook dan Instagram. Tidak hanya itu, mereka juga mendapatkan pelatihan tentang pemasaran di marketplace, termasuk langkah-langkah mendaftarkan produk, mengelola toko online, mengoptimalkan deskripsi dan gambar produk, serta strategi meningkatkan ulasan positif dari pelanggan.
Setelah semua sesi selesai, peserta mengikuti posttest guna mengukur peningkatan pemahaman mereka, disusul dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang memungkinkan peserta berkonsultasi langsung mengenai tantangan pemasaran produk mereka dan mendapatkan solusi yang sesuai.
Workshop ini mendapat sambutan antusias dari para peserta. Banyak di antara mereka yang mengaku mendapatkan wawasan baru tentang cara memasarkan produk secara online. Salah satu pelaku UMKM, Ibu Ismiati, yang memproduksi kerupuk Puli khas Selopanggung, merasa terbantu dengan informasi tentang pengelolaan toko online dan strategi pemasaran yang disampaikan.
Ibu Dr. Apriyanti juga mengapresiasi semangat peserta yang sangat antusias untuk belajar. Beliau berharap ilmu yang diberikan dapat diaplikasikan secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi desa. Setelah kegiatan Workshop selesai, data dari angket pre-test dan post-tes menunjukkan presentase kenaikan sebanyak 14,6%. Yang mana angka ini menungjukkan kenaikan yang signifikan dimana presentase hasil pemahaman peserta dalam post-test mencapai 97,3%, yang sebelumnya pada hasil pre-test hanya berada pada presentase 82,7%. Selain itu, seluruh peserta workshop menyatakan puas dengan penyampain materi yang mudah dipahami dan merasa terbantu dengan penjelasan dari pemateri yaitu Ibu Dr. Apriyanti, S.E., M.M., CPSMM., yang merupakan dosen Universitas PGRI Madiun.