Mohon tunggu...
Akun Kelompok 2 Alfin
Akun Kelompok 2 Alfin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun Tugas di gunakan untuk memenuhi penugasan mata kuliah Media dan Jurnalistik yang berisi tulisan-tulisan mahasiswa dan mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Trip

Merajut Kenangan Indah: Perjalanan Piknik Tak Terlupakan di Kebun Raya Bogor (KRB)

31 Maret 2024   23:48 Diperbarui: 1 April 2024   00:37 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik layar ponsel, salah satu mahasiswa kelas A program studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta mengemukakan idenya untuk merajut momen kebersamaan. Melalui group chat LINE dan beberapa rapat zoom, kami merancang piknik ke Kebun Raya Bogor, sebuah fase hijau untuk meninggalkan sejenak hiruk pikuk kota Jakarta. Rasa antusias terpancar dari setiap pesan yang terkirim. Di antara 40 mahasiswa kelas tersebut, ada Alfin dan Abigail, dua sejoli yang selalu menebar kemesraan dan canda kemanapun mereka pergi. Adapula Salwa, yang memiliki semangat tinggi dan selalu siap membantu teman-temannya dalam segala situasi. Lalu Inda, ia juga hadir sebagai sosok pahlawan di balik layar dengan memastikan semua kebutuhan kegiatan terpenuhi dengan sempurna. Tak lupa, Kezia, warga asli Bogor yang baru memutuskan untuk bergabung H-1 piknik. 

Minggu, 26 Februari 2023, hari yang kami tunggu-tunggu untuk mengukir kenangan manis bersama sudah tiba. Pagi itu terasa begitu cerah, dengan matahari menyambut pagi dengan hangat diiringi kicauan burung yang merdu menjanjikan hari yang cerah dan tak terlupakan. Kami kembali mengecek barang bawaan, memastikan tidak ada yang tertinggal untuk piknik yang sempurna. Tas piknik kami terisi penuh dengan makanan yang menggugah selera, minuman segar, dan barang-barang kebutuhan lainnya. 

Perjalanan dari Jakarta ke Bogor ditempuh menggunakan kereta. Kami berkumpul di Stasiun Duren Kalibata dan menunggu kereta di peron 2. Kereta masih tak kunjung terlihat setelah lama menunggu. Layar ponsel Inda tiba-tiba menyala dan berdering, menampilkan panggilan masuk dari Ibunya. Inda pun menepi, mencari ketenangan dan sinyal internet yang kuat untuk mengangkat panggilan tersebut. 

Di saat bersamaan, kereta yang sudah sedari tadi ditunggu pun muncul. Alfin, Abigail, dan Salwa pun memasuki kereta dengan tergesa-gesa dan mencoba mengabari Inda untuk segera masuk ke dalam kereta. Inda yang baru saja menyelesaikan panggilannya pun panik membaca pesan tersebut. Dengan langkah tergesa, Inda berlari kembali menuju peron. 

Namun nahas, pintu kereta sudah tertutup rapat, meninggalkan Inda dengan perasaan campur aduk. Hatinya berdegup kencang. Rasa panik mulai melanda akibat terpisah dengan teman-temannya. Sebelumnya, Inda sudah mengakui bahwa dia tidak mengetahui rute kereta karena orang tuanya tidak pernah absen mengantarkan dan menjemputnya. 

Inda pun segera bertukar pesan dengan teman-temannya dan akhirnya berhasil bertemu kembali di Stasiun Bogor. Kelegaan melandanya setelah momen menegangkan tersebut. Kami pun menggunakan Grab-Car dari Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor. Bogor yang saat itu masih menerapkan jalur dua arah karena revitalisasi Jembatan Otista mempercepat waktu perjalanan kami. Semangat kami kembali memuncak bagaikan api yang berkobar melihat pintu masuk utama Kebun Raya Bogor, dan kami siap mengukir kenangan baru yang tak terlupakan. 

Pintu masuk Kebun Raya Bogor depan Suryakencana
Pintu masuk Kebun Raya Bogor depan Suryakencana


Udara yang sejuk dan hijaunya pepohonan menyambut kami ketika memasuki Kebun Raya Bogor. Rasa penasaran dan antusiasme terpancar dari wajah kami. Namun, kami harus menunggu beberapa teman kelas yang masih dalam perjalanan di danau dekat pintu masuk utama tersebut. Aroma harum makanan menguar di udara ketika kami mencari tempat duduk di sekitar danau tersebut. Beragam booth makanan dan minuman yang berjejer rapi di pinggir danau seakan memantrai kami untuk mendekat dan mencobanya. Kami pun bergegas mencicipi makanan yang ditawarkan di sana. Bakso malang yang hangat dan lezat, serta es krim dan minuman soda segar yang manis menjadi pilihan utama kami. Beberapa dari kami juga tidak sabar untuk menyewa sepeda dan skuter yang tersedia di sana.

Setelah semua anggota kelas kami berkumpul, kami pun melanjutkan perjalanan ke Grand Garden Cafe. Kami melewati banyak tempat menarik seperti Taman Meksiko dan Taman Akuatik yang akan kami kunjungi setelah kegiatan piknik selesai. Untuk sampai ke Grand Garden Cafe, kami harus melewati sebuah jembatan putih yang luas dan megah. Jembatan tersebut menjadi saksi bisu kebersamaan kami dengan diabadikannya momen tersebut melalui foto bersama. 

Foto bersama di jembatan putih 
Foto bersama di jembatan putih 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun