Mahasiswa dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat, kelompok 24 PBL II mengadakan program "Edukasi dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Melalui Program 3R" dengan mengajarkan cara pembuatan ecobrick di Desa Sungai Tabuk Keramat. Program ini berlangsung di halaman Puskesmas Lama Sungai Tabuk Keramat I. Kegiatan yang dimoderatori oleh Frediko Okta Valerin ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan mengajak anggota rumah tangga untuk berpartisipasi. Sabtu (13/07/2024).
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan mengenai pentingnya pengelolaan sampah secara bijak. Tim PBL menyampaikan materi mengenai jenis-jenis sampah, membedakan antara sampah organik dan anorganik, serta cara-cara pemilahan yang tepat. Edukasi ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami bagaimana sampah yang terkelola dengan baik dapat membantu menjaga kebersihan lingkungan, sekaligus mengurangi dampak negatif pencemaran. Peserta diberikan pemahaman mengenai konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai langkah awal dalam mengelola sampah dari rumah tangga. Materi pertama disampaikan oleh Assyifa Aulia Rahmini, mengenai konsep Reduce dan Reuse, menjelaskan bagaimana masyarakat bisa mengurangi produksi sampah serta memanfaatkan kembali barang-barang yang masih layak guna. Materi tentang Recycle dan Ecobrick kemudian disampaikan oleh Rahmila Azhari, menjelaskan secara rinci bagaimana daur ulang sampah plastik dapat dimanfaatkan untuk membuat ecobrick sebagai solusi inovatif. Aminah Rahmayanti memberikan materi mengenai pemasaran produk daur ulang, memberikan wawasan kepada warga tentang cara memasarkan produk ecobrick agar dapat memiliki nilai ekonomis.
Setelah sesi edukasi, pelatihan ecobrick merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam program ini, yang merupakan metode mengolah sampah plastik menjadi bahan konstruksi. Tim PBL bersama warga secara langsung untuk mengolah sampah plastik menjadi ecobrick, yaitu teknik memasukkan sampah plastik yang sudah dibersihkan ke dalam botol plastik hingga padat. Ecobrick yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan konstruksi alternatif, seperti untuk membuat kursi, meja, dan berbagai barang lainnya. Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini, dan beberapa warga bahkan mencoba langsung membuat ecobrick di tempat dengan bantuan fasilitator. Dalam pelatihan ini, warga dibagi menjadi 3 kelompok kecil untuk praktik membuat ecobrick. Tim juga mengadakan sesi pembagian n bagi peserta yang terlibat aktif berpartisipasi. "Alhamdulillah bermanfaat, membuat kursi dari sampah," ucap salah satu ibu rumah tangga yang hadir, menandakan antusiasme warga terhadap program ini.
Kelompok 24 PBL II yang beranggotakan Frediko Okta Valerin, Aminah Rahmayanti, Assyifa Aulia Rahmini, dan Rahmila Azhari, dengan Dosen Pembimbing Dr. dr. Meitria Syahadatina Noor, M. Kes., berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Setelah melaksanaan kegiatan program intervensi, tim PBL melakukan monitoring dan evaluasi secara bertahap terhadap kemampuan warga yang menjadi peserta dalam program ini untuk mengukur efektivitas program dan sejauh mana warga dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan. Evaluasi dilakukan selama kurang lebih satu bulan, yaitu pada tanggal 27 Juli 2024 sampai 24 Agustus 2024. Dengan segala puji syukur kami sangat berterima kasih kepada seluruh warga di Desa Sungai Tabuk Keramat yang telah membantu dan mendukung program ini sehingga seluruh rangkaian kegiatan dapat terlaksana dengan lancar.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI