Argosari, Lumajang - Salah satu masalah yang banyak terjadi di Indonesia salah satunya adalah stunting. Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan kondisi gagal tumbuh pada balita (anak di bawah lima tahun). Kondisi tersebut biasanya ditandai dengan anak yang terlalu pendek atau terlalu kurus untuk usianya. Stunting akan Nampak saat anak berusia lebih dari 2 tahun yang diakibatkan kekurangan gizi sejak dalam kandungan hingga pada masa awal setelah bayi lahir.
Dalam rangka pencegahan dan pengurangan angka stunting di Desa Argosari, Mahasiswa KKN-UMD Universitas Jember Kelompok 180 bekerjasama dengan Puskesmas Pembantu Desa Argosari menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bahannya bersumber dari hasil pertanian setempat. Kegiatan sosialisasi merupakan program kerja utama KKN 180 UNEJ yang acaranya telah diselenggarakan mulai Hari Kamis, Jumat, dan Selasa di beberapa dusun Desa Argosari mencakup Dusun Bakalan, Dusun Gedok, dan Krajan.
Mahasiswa KKN 180 UNEJ memberikan sosialisasi tentang Pentingnya MPASI Untuk Cegah Stunting dalam program kerja bernama “Centing” dan demonstrasi pembuatan MPASI dengan target audiens ibu hamil hingga ibu dengan anak berusia 0-5 tahun. Kegiatan tersebut diadakan bersamaan dengan kegiatan posyandu dan posbindu di Desa Argosari oleh Puskesmas Pembantu.
“Pemberian MPASI harus memperhatikan beberapa hal. Salah satunya adanya protein nabati dan hewani yang diberikan sejak usia 6 bulan, lalu telur, daging, ikan harus diberikan dalam keadaan benar-benar matang kepada bayi. Ibu juga harus memperhatikan kebersihan tangan sebelum pembuatan makanan dan memastikan kebersihan peralatan dalam pembuatan MPASI untuk bayi.” Ujar Fery Kurniawan, anggota Kelompok 180 KKN UNEJ.
Pemenuhan nutrisi untuk balita sangat penting untuk mencegah stunting. Terutama menambahkan makanan yang mengandung gizi seimbang dengan bahan yang mudah didapat. Inovasi KKN 180 UNEJ dengan mengandalkan hasil pertanian seperti kentang dan wortel yang mudah ditemukan di Desa Argosari merupakan ide cemerlang untuk mendukung kegiatan pemenuhan gizi bayi di Desa Argosari. Kentang mengandung karbohidrat, vitamin C, protein, vitamin B6, serta potassium. Sedangkan wortel sudah terkenal dengan kandungan vitamin A yang tinggi, kalium, dan biotin.
“Acaranya sangat bagus, produk MPASI-nya juga bagus, anak saya sangat suka. Terima kasih sudah melaksanakan kegiatan ini. Saya berharap kegiatan ini dapat membantu ibu-ibu di sini dalam membuat MPASI dan pentingnya makanan tambahan dalam mencukupi gizi bayi.” Tutur Ibu Ismawati, salah satu ibu balita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H