Argosari, Lumajang - Mahasiswa KKN-UMD UNEJ Kelompok 180 menghadiri serangkaian acara keagamaan dan upacara adat yang bertempat di Desa Argosari yaitu acara Hari Raya Galungan dan Yadnya Karo atau Hari Raya Karo 1945 Saka. Kegiatan yang diikuti oleh KKN Kelompok 180 tersebut bertujuan untuk menumbuhkan moderasi serta toleransi dalam beragama dan hidup bermasyarakat.
Hari Raya Galungan merupakan hari raya Umat Hindu yang dilaksanakan untuk memperingati terciptanya alam semesta dan seluruh isinya yang diadakan tiap Budha Kliwon Dungulan atau Rabu Kliwon wuku Dungulan. Sedangkan Yadnya Karo, merupakan hari raya Suku Tengger sebagai penghormatan kepada Hyang Widi Wasa yang acaranya diadakan pada sasi kapindho atau bulan kedua tahun saka.
Diikuti oleh Kelompok 180 KKN-UMD UNEJ, acara Hari Raya Galungan diawali dengan pemasangan penjor di rumah-rumah maupun pura yang dilakukan dengan kerja bakti. Puncak Hari Raya Galungan bertepat pada Hari Rabu (02/08), bertempat di Pura Sanggar Agung Desa Argosari. Saat memasuki puncaknya dan setelah seluruh perlengkapan upacara siap, persembahyangan di Pura Sanggar Agung dilaksanakan bersama-sama.
Pada acara Yadnya Karo atau Hari Raya Karo (05/08), seluruh masyarakat Desa Argosari dan Mahasiswa KKN yang bertempat di Desa Argosari mengikuti berbagai rangkaian acara yang bertempat di depan rumah Kepala Desa Argosari. Sebelum puncak acara, KKN-UMD UNEJ Kelompok 180 mengikuti rewang dan acara Mepek Hari Raya Karo bersama warga Desa Argosari.
Saat puncak Yadnya Karo atau Hari Raya Karo, berbagai sesajen berisi hasil bumi dipersiapkan dan disuguhkan pada acara tersebut sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan. Selain itu, dilaksanakannya Upacara Hari Raya Karo bertujuan untuk kembali kepada kesucian sehingga diharapkan warga masyarakat Tengger di Desa Argosari menjadi suci kembali atau bersih dari segala dosa.
Diawali dengan tarian campursari yang diikuti oleh KKN-UMD UNEJ Kelompok 180, KKN UGM, KKN UIN KHAS, dan KKN UINSA. Acara Yadnya Karo dilanjutkan dengan ritual yang dipimpin oleh Romo Dukun meliputi Doa Petren, Kauman, Tayuban, Tumpeng Gedhe, Sesanti, Tamping, dan akan ditutup dengan Tari Sodoran yang diadakan pada hari Rabu, 9 Agustus 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H