Sebelum tanggal 27 Oktober 2015, pernah dengar nggak Ada yang namanya TATP? Mungkin Ada yang pernah dengar, Dan banyak yang belum. Tapi semua berubah setelah leopard menyerang. Hampir semua tahu apa itu TATP.
Apa memang harus tentang TATP tersebut dijelaskan sampai detail? Bukan di web, ataupun koran, tapi di Televisi nasional -_-. Â Penjelasan yang begitu detail sampai-sampai saya jadi mengerti apa itu TATP, sampe cara bikin nya.
Sudah lah cukup berita-berita yang berbahaya seperti itu. Kenapa pula kita dijejali dengan informasi "seberbahaya" itu. Apakah pihak sensor di pertelevisian nasional sudah kehilangan kemampuan dalam menyensor konten berita.Â
Tayangan televisi yang mengandung unsur kekerasan dapat meningkatkan level kecenderungan agresi terhadap orang lain, baik pada anak maupun orang dewasa. Perilaku agresi secara negatif berhubungan dengan perilaku menolong (dalam Baron & Byrne, 2000).
Secara tidak langsung tayangan berita itu memberikan ide/ menumbuhkan benih-benih baru/memicu muncul lone wolf yang lain. Ketika sebelumnya dia tidak punya ide, setelah mendapatkan berita tersebut ide dia jadi berkembang. Apa memang nggak bisa memunculkan berita yang senang-senang saja atau positif. Simpan saja cerita negatif sendiri. Biar pihak yang ingin tahu saja yang mencari tahu. Tidak usah menceritakan semua itu ke semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H