Mohon tunggu...
Kelinci Madu
Kelinci Madu Mohon Tunggu... Wiraswasta -

ungkapkan dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Aku dan Ledakkan Itu

15 Januari 2016   12:45 Diperbarui: 16 Januari 2016   21:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari masih gelap, matahari belum mau menunjukan kelembutannya bahkan Adzan subuh baru selesai dikumandangkan 15 menit yang lalu, tiba-tiba saja Duaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrr !!! terdengar suara ledakan bom rakitan yang dengan seketika membuyarkan keheningan subuh. ledakan tersebut berjarak 2 km dari rumahku namun demikian goncangan dan suara ledakan cukup membuatku terbangun serentak dari mimpi buruk, yahh benar-benar sangat besar disusul dengan suara takbir dan kegaduhan tiang listrik yang diketuk keras secara bertalu-lalu, belum hilang rasa takut kini terdengar suara ledakan kedua yang tak kalah hebatnya. baiklah ini tanda buruk kita harus segera mengevakuasi diri sendiri sebelum rombongan perang itu sampai dirumah tapi kemanakah kita harus berlindung ?? sementara daerahku saja sudah terkepung ??.

itulah sepenggal sejarah kelam yang pernah aku alami, tepatnya 1 januari 2000 saat itu usiaku masih 11 tahun. usia yang terbilang cukup rentan terkena trauma dan memang benar adanya sejak saat itu trauma menjadi penyakit kronis yang tak kunjung hilang dari kehidupanku. 

bermukim di daerah ini membuatku harus berjuang keras melawan trauma ini, sudah menjadi rahasia umum daerah ini sering kali dihinggapi konflik non terorisme namun demikian semakin banyaknya kemajemukan yang tumbuh disusul pendidikan moril dan perkembangan pengetahuan masyarakat yang akhirnya membawa kedamaian dan keamanan yang dibingkai dalam kehidupan orang basudara. masyarakat mulai paham untuk tidak lagi termakan informasi hoaks dari para provokator dan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk kebutuhan proteksi dini dari para perusuh dan pengacau keamanan. 

kembali ke tahun sekarang ;

teror bom yang mengguncang ibukota menjadi sorotan tajam media tak terkecuali media sosial, hastag kami tidak takut pun bermunculan di seantero negeri, pihak kepolisian negara pun memberlakukan status siaga 1 dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. semua element masyarakat kembali menyuarakan kami tidak takut melalui akun sosial media yang dimilikinya, berbagai meme pun bermunculan dalam upaya mengkampanyekan anti terorisme disusul dengan informasi terhangat seputar kejadian tersebut mulai dari perwira polisi yang ikut membekuk teroris maupun anggota polisi berparas rupawan yang ikut ambil bagian dalam aksi baku tembak.

Segala informasi yang ditampilkan berkaitan dengan aksi teror tersebut sebaiknya hanya menjadi bahan belajar intelejen untuk mengungkap otak dibalik serangan tersebut, informasi yang disebar melalui media elektronik bisa saja diserap dan dipelajari ulang oleh kelompok teroris untuk menyusun rencana selanjutnya bahkan bisa jadi anggota keamanan yang terlibat kontak senjata menjadi incaran para pelaku sebagai aksi balas dendam oleh karenanya sebagai pengguna internet alangkah baiknya kita turut mendukung anti terorisme secara lebih bijaksana, bukan hanya sekedar menebar hastag keberanian namun perlu ada langkah kongkrit dan nyata dalam memproteksi aksi terorisme ini, untuk para nitizen langkahnya cukup sederhana dengan tidak terus memberikan perkembangan terkini dan informasi penting ke dunia sosial baiknya sebelum disebar postingan tersebut harap difilterisasi terlebih dahulu untuk mencegah teroris memanfaatkan data tersebut, tidak hanya teroris namun juga oknum pengganggu stabilisasi keamanan bisa memanfaatkan data yang diterima dari para pengguna sosial. jika anda mendapatkan informasi penting yang membantu pihak kepolisian alangkah bijaknya jika informasi tersebut langsung diserahkan kepada kepolisian ataupun badan intelejen negara untuk diproses dan ditindaklajuti.

mari sama-sama kita perangi terorisme, kita bisa saja berkata tidak takut namun akan berbeda jika anda pernah mengalami pengalaman buruk yang hampir serupa dengan terorisme, tindakan antisipasi anda akan semakin ditingkatkan daripada hanya sekedar meneriakan kami tidak takut.

kita punya Polri, Kita punya TNI, kita punya pemimpin negara dan kita punya Indonesia oleh karenanya mari saling membantu mengusir terorisme dari tanah pertiwi, jangan biarkan data dan informasi penting menjadi makanan menggiurkan para teroris, simpan data kita untuk diserahkan kepada pihak berwenang.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun